RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU Kini Punya Mobil PCR, Bisa Tes Covid-19 Mandiri
PENAJAM PASER UTARA - RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB) Penajam Paser Utara sudah punya mobil PCR (Polymerase Chain Reaction). Yang merupakan hibah dari Pemkab PPU. Agar pelayanan testing kasus Covid-19 di wilayah menjadi lebih cepat. Meski terkesan lambat, kebutuhan mobil PCR saat ini tetap termasuk hal urgen. Pasalnya di PPU belum sama sekali memiliki alat tes deteksi Covid-19 mandiri. Jadi selama 2 tahun terakhir pandemi, selalu melibatkan pihak luar daerah. Pengadaan mobil PCR itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) PPU pada November 2021. Dan alat itu baru diterima pada Desember 2021. Harga satu unit mobil swab beserta peralatan laboratorium untuk pemeriksaan swab antigen dan PCR itu ialah Rp 3,5 miliar. "Mobil tersebut akan dihibahkan untuk RSUD Ratu Aji Putri Botung. Sebab di rumah sakit sendiri memiliki tenaga medis yang mumpuni untuk melakukan tes swab atau PCR, tapi belum punya alatnya," ujar Kepala Diskes PPU dr Jansje Grace Makisurat, Selasa, (15/2/2022) kepada nomorsatukaltim.com, jaringan media Disway Kaltim. Selain menjadi alat untuk melakukan swab antigen dan PCR secara mobile. Mobil itu nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai tempat untuk vaksinasi COVID-19. "Nanti mobil ini juga dapat digunakan untuk vaksinasi Covid-19 keliling, karena di dalam mobil ada penyimpanan vaksin yang memiliki standar," jelas Grace yang juga Juru Bicara Satgas COVID-19 PPU itu. Sementara itu, Direktur RSUD PPU, Lukasiwan Eddy Saputro mengatakan meski status penyebaran COVID-19 sedang kembali naik. Diyakini saat ini masuk gelombang ketiga penyebaran virus. “Kondisi penyebaran COVID-19 di wilayah kita tidak ada jaminan bakal terus menurun. Buktinya saat ini baik lagi. Kita tidak pernah tahu kapan Covid ini akan berakhir. Lagian mobil PCR juga bisa dipakai untuk pemeriksaan lain,” kata Lukasiwan. Maka jelas keberadaan mobil PCR sangat dibutuhkan. Mobil PCR nantinya akan memudahkan rumah sakit melakukan identifikasi pemeriksaan spesimen Covid-19. Selama ini, untuk mengetahui hasil test PCR, sampel pasien harus dibawa ke Samarinda. Prosesnya juga bisa memakan waktu hingga sepekan. Kemudian keberadaannya juga akan sangat membantu dalam penanganan Covid-19 yang sedang memasuki fase kritis. Sebab bisa meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen untuk tes PCR. Lanjut Lukas, fungsi lain dari mobil PCR ini juga sebagai pendeteksi penyakit lain seperti HIV hingga vaksinasi. Jadi pantas jika dinilai penting guna melengkapi fasilitas rumah sakit tipe C tersebut. “Kami harapkan bisa secepatnya. Sehingga kalau ngirim sampel tidak harus ke Samarinda, jadi cukup melalui mobil PCR,” pungkasnya. (rsy/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: