PPU Raih Penghargaan PTM Terbaik Se-Kaltim

PPU Raih Penghargaan PTM Terbaik Se-Kaltim

PPU, nomorsatukaltim.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Penajam Paser Utara (PPU) mendapatkan penghargaan. Dinilai penyelenggaraan yang terbaik di seluruh Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2021. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Alimuddin menganggap penghargaan yang diberikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltim, sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu adalah yang paling prestisius. Dibandingkan tiga penghargaan lainnya yang turut ia terima pada Senin (20/12/2021). Selain terbaik dalam penyelenggaraan PTM se-Kaltim, ia juga menerima penghargaan terbaik penyelenggaraan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) se-Kaltim, dan terbaik dalam menyukseskan penyelenggaraan ANBK se-Kaltim. Baca juga: Balikpapan (Masih) PPKM Level 1, Partisipasi PTM Diprediksi Meningkat Serta kepala dinas pendidikan terinspriratif se-Kaltim. Alimuddin menyatakan penghargaan ini dipersembahkan bagi seluruh kepala sekolah, para guru, tenaga pendidikan dan pengawas serta seluruh staf yang ada di Kabupaten PPU. Serta semua yang terlibat di dalam penyelenggaraan PTM di masa pandemi COVID-19. "Tentunya pelaksanaan PTM. Karena itu kerja semua pihak, bukan saja dari unsur dinas pendidikan. Kami sangat terbantu oleh Dandim 0913/PPU sampai pada jajaran Babinsa, juga Kapolres PPU sampai pada bhabinkamtibmasnya. Tentunya para camat sampai dengan jajaran kades dan lurah, demikian juga dinas kesehatan," ujarnya dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Soal penghargaan kepala dinas pendidikan terbaik se-Kaltim, ia tak mau terlalu mengagungkannya. Karena dalam situasi seperti ini, sudah sepatutnya semua pihak mengeluarkan inovasi yang terbaik. Sepanjang 2021 ini, Alimuddin tercatat memunculkannya banyak inovasi. Mulai dari penyelenggaraan pembelajaran daring disertai program kunjungan guru ke rumah. Mewajibkan guru untuk menyampaikan butir-butir pancasila setiap hari kepada peserta didik. Kemudian dalam mengikutsertakan para pendidik menjadi guru penggerak, kepala sekolah penggerak sampai ada sekolah penggerak. Ia juga mempelopori pendidik bahasa Inggris di sekolah dasar. Bahkan sampai menghadirkan native speaker dari Amerika Serikat. Inovasi terakhirnya ialah keberanian dalam menyelenggarakan PTM di saat pandemi, yang berjalan baik dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Terbukti dengan tak ada kemunculan klaster sekolah. "Itu penilaian dari mereka, mungkin banyak yang aneh-aneh kami lakukan pada saat pandemi, seperti PTM 100 persen. Tapi saya rasa, dalam kondisi seperti ini memang kita semua dituntut kreatif dan inovatif," sebut Alimuddin. Lebih lanjut, dalam tujuan peningkatan mutu pendidik daerah, ia berharap adanya penghargaan ini bisa menjadi motivasi lebih. Bagi semua sisi pendidikan. "Harapan ke depan prestasi seperti ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Saya tahu kualitas guru-guru saya baik semua. Tinggal bagaimana mengubah mindset kekinian dengan program merdeka belajar, guru harus merdeka dan memerdekakan siswa, tidak boleh ada paksaan terhadap sebuah mata pelajaran. Guru-guru harus mampu memahami bakat dan minat siswa dan memfasilitasinya," pungkas Alimuddin. RSY/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: