PPKM Mikro Dinilai Efektif Tekan Kasus COVID-19 di PPU
PPU, nomorsatukaltim.com - Adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di Penajam Paser Utara (PPU) menekan kasus COVID-19. Pemberlakuannya dinilai lebih efektif ketimbang PPKM skala kabupaten.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU dr Jansje Grace Makisurat. Menanggapi melandainya kasus tersebarnya virus pandemi ini. "Yang patut diapresiasi itu adanya PPKM Mikro. Karena keberadaan posko-posko yang dekat dengan warga," ucap dia kepada nomorsatukaltim-Disway News Network (DNN), Jumat (3/9/2021). Per Kamis (2/9/2021), jumlah pasien yang masih terkonfirmasi positif ada 198 kasus. Turun jauh sejak Juli dan Agustus lalu. Tertinggi kala itu hingga 700an kasus terkonfirmasi positif. Juru Bicara Satgas COVID-19 PPU ini menjelaskan, kelemahan masyarakat PPU ialah soal kejujuran saat memiliki gejala COVID-19. Nah karena terbentuk tim satgas kelurahan/desa, adanya warga yang diduga terpapar itu jadi mudah ditangani. "Karena mereka yang di desa itu, diawasi juga oleh tim desa itu. Jadi kalau ada yang harusnya isoman, enggak bisa keluyuran lagi. Ada yang menegur pasti," ungkap dia. Adanya tim di tingkatan itu turut menangani pemulasaraan jika ada warga terpapar yang meninggal dunia. Sesuai arahan dari Pemkab PPU terkait pemulasaraan pasien. Adapun desa/kelurahan di PPU total memiliki 338 Posko Penanganan COVID-19. Hal ini sudah berjalan dan terus bertambah sejak tahun lalu. Guna mencegah dan meminimalisir penularan virus corona hingga di level paling bawah. "Desa/kelurahan di PPU ada 54. Dari jumlah ini, masih ada 4 desa/kelurahan yang belum menyetorkan data," ujar Kasi Pendataan dan Pengembangan Informasi Pembangunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PPU Ika Sutiyasih. Semua itu tersebar pada 50 desa/kelurahan dari keseluruhan 54 desa/kelurahan yang ada di PPU. Ika menyebutkan hal itu sesuai data laporan. Posko-posko tersebut ada yang sudah dibentuk sejak tahun lalu. Terutama di desa-desa. Sedangkan yang di kelurahan ada yang sudah dibentuk tahun lalu, ada juga yang baru dibentuk tahun ini. Jumlah posko di tiap desa juga berbeda. Bergantung dengan kesiapan dan kondisi wilayah. Ada yang hanya 1 posko sebagai posko induk, namun ada juga yang jumlahnya lebih dari 30 posko di luar posko induk, karena ada yang tiap RT dibentuk satu posko. "Seperti di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu yang memiliki 33 posko COVID-19. Kemudian di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru terdapat 31 posko," ucap Ika. Lanjut Ika, dari 338 posko itu ada 2.379 sumber daya manusia (SDM). Petugas yang terlibat, yakni di Kecamatan Penajam melibatkan 383 petugas. Di Kecamatan Waru melibatkan 311 petugas, di Kecamatan Babulu terdapat 936 petugas yang terlibat, dan di Kecamatan Sepaku melibatkan 749 petugas. "Rincian per kecamatan, di Kecamatan Penajam terdapat 78 posko, Kecamatan Waru terdapat 69 posko, Kecamatan Babulu ada 167 posko, dan Kecamatan Sepaku terdapat 124 posko," pungkas dia. (rsy/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: