Jalani Puasa Ramadan di Samarinda, Hendro: Betah Enggak Betah Kudu Betah
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Bulan Ramadan tahun ini jadi sangat berbeda buat gelandang Borneo FC Samarinda, Hendro Siswanto. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia harus menjalani bulan puasa terpisah dari istri dan anak-anaknya. Jika sebelumnya para kesayangannya yang membangunkan Hendro untuk sahur. Kali ini, ia harus mengandalakan alarm ponselnya.
Suka tidak suka, para penggawa Pasukan Samarinda, termasuk Hendro Siswanto. Harus melewati bulan Ramadan tahun ini di Kota Tepian. Lantaran mereka tak bisa membuang banyak waktu lagi untuk bisa padu sebelum Liga 1 2021 digelar.
Maka sehari-harinya, para pemain akan berbuka dan makan sahur bersama rekan-rekan setimnya. Di mes tim yang terletak di Jalan Aminah Syukur, Samarinda.
Hendro memang harus menjalani fase baru dalam hidupnya. 9 tahun membela Arema FC, Hendro memilih tinggal di rumah sederhananya bersama istri dan ketiga buah hatinya. Sehingga momen LDR hanya ia rasakan ketika bermain tandang saja.
Namun kepindahannya ke Samarinda membuat Hendro mesti berpisah dari keluarganya. Sebagai pemain profesional, ia tak menyesalinya. Karena memang sudah jadi tuntutan profesi. Tapi di sekelebat waktu lainnya, Hendro mengakui tetap kangen dengan istri dan anaknya. Terlebih di bulan puasa ini.
"Sebenarnya sudah pernah (LDR), tapi waktu masih pacaran dulu. Kalau sejak resmi nikah. Ya baru ini, Mas, kami pisah saat puasa. Betah enggak betah, kudu betah lah," ungkap Hendro.
Salah satu momen yang hilang adalah, sebelumnya Hendro selalu dibangunkan istri atau anaknya untuk makan sahur. Kali ini tidak lagi. Ia harus membiasakan dibangunkan oleh alarm ponsel.
Sebenarnya, dengan kemajuan teknologi saat ini. Bisa-bisa saja Hendro dan istri saling membangunkan. Hal itu juga pernah dilakukan keduanya ketika tengah LDR di kesempatan sebelumnya. Tapi tidak lagi kali ini.
"Dulu waktu belum ada anak sih hampir setiap malam ya. Saling bangunin. Sekarang sudah tidak karena memang beda waktu, selisihnya sejam. Kasihan istri harus banyak istirahat," lanjutnya.
Ke depan, Hendro punya rencana untuk memboyong keluarganya ke Samarinda. Terlebih ia menandatangani kontrak berdurasi 2 musim. Tapi masih ditimang-timang. Karena toh sampai saat ini Liga 1 belum jelas apakah jadi atau tidak.
Kembali ke soal menjalankan ibadah puasa tanpa para kesayangan. Hendro dipastikan masih bisa menjalani beberapa hari terakhir Ramadan di Malang. Karena Borneo FC Samarinda mempercepat libur lebaran. Imbas larangan mudik pada 6 Mei mendatang.
"Kita akan jalani latihan sampai tanggal 3 Mei nanti, karena tanggal 6 sudah enggak bisa mudik. Jadi tanggal 4 kami akan kembali ke rumah masing-masing sampai nanti di jadwalkan lagi sama manajemen," jelasnya.
Seusai lebaran nanti pun, skuat Pesut Etam tidak langsung kembali ke Samarinda. Seiring wacana TC di Pulau Jawa. Karena menginginkan beberapa laga uji coba dengan tim-tim kasta teratas.
Sementara ketika disinggung soal proges latihan Borneo FC Samarinda. Hendro bilang sudah banyak kemajuan yang dialami. Karena memang liburan paska Piala Menpora ini pelatih lebih intens ke sisi teknis dan taktik.
Terlebih setelah menjalani pelatihan bina mental dan fisik di markas tentara selama sepekan. Komunikasi pemain di lapangan jadi makin sip. Mario Gomez pun sudah tahu betul soal siapa harus bermain di mana dan seperti apa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: