Borneo Celebration 2019 Masuk Rekor Muri
Suasana kemeriahan penari khas dayak yang diikuti seribu lebih peserta ini untuk menyosialisasikan bahwa suku Dayak sangat eksotis di Tanah Borneo. Samarinda, DiswayKaltim.com - Borneo Celebration 2019 yang dilaksanakan selama 3 hari, sejak Rabu (2/10/2019) lalu masuk catatan museum rekor Indonesia (MURI). Karena pesta adat bagi komunitas suku Dayak di Kalimantan dengan beragam penampilan kesenian daerah ini menyajikan Tari Seraung atau topi khas dayak dan Tamborin dengan peserta terbanyak.
Yakni mencapai 2.284 penari Seraung dan Tamborin 1.294 penari. Kesemuanya berkostum khas warga lokal Pulau Borneo. Kemeriahan acara yang di helat siang-malam di area Stadion Madya Sempaja Jalan KH Wahid Hasyim Samarinda ini banyak menyita perhatian. Terutama hari pertama. Ada Dayak Parade dengan Penari Seraung terbanyak pukul 18.00 Wita di lapangan bola stadion. Pembukaan acara kian spesial karena dilakukan oleh Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang yang juga Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT). Ditandai dengan pengusungan Jaang bersama tamu istimewa lainnya naik perahu panjang khas Dayak menuju panggung kehormatan yang diiring derap musik khas Dayak. "Borneo Celebration 2019 ini wadah untuk menyalurkan bakat dan seni warga lokal. Juga untuk menjaga adat istiadat dan melestarikan budaya leluhur agar tidak punah oleh perkembangan zaman modern. Juga sebagai ajang pemersatu etnis suku Dayak di Kaltim," ucap Syaharie Jaang dalam sambutannya. Wali kota 2 periode ini berpesan pada ribuan peserta, tamu undangan dan penonton yang hadir agar menjaga persatuan serta kesatuan. Terlebih Kaltim sudah ditunjuk Presiden RI Joko Widodo sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Ketua Panitia Borneo Celebration 2019, Pdp Nathan Permanas R menguraikan, Borneo Celebration untuk memperkenalkan dan mengangkat keunikan serta keragaman seni budaya lokal. Terutama yang ada di Kaltim kepada masyarakat luas. "Ini ajang sosialisasi pada warga di Samarinda, bahkan untuk tamu-tamu yang datang dari berbagai daerah. Terutama dari luar Samarinda. Yakni wisatawan mancanegara," ujar pria ramah ini. Borneo Celebration kali ini juga ada Dayak Expo UMKM dimulai pada 1-4 Oktober buka pukul 10.00 sampai 22.00 Wita. Hari kedua ada Dayak Competition, pertandingan Sumpit dan Gasing khas Dayak. Disambung Dayak Show dengan menampilkan tari kebesaran dari setiap etnis daerah Dayak di Kaltim. Seperti Dayak Lundayeh, Dayak Modang Wahea, Dayak Tonyooi Benuaq, Dayak Kenyah, Dayak Bahau serta Dayak Aoheng. Acara akbar yang di inisiasi GBI Keluarga Imamat Rajani Samarinda bersama Dewan Adat Dayak Kalimantan Timut (DADKT) dan PDKT ini bisa sukses tentunya karena ada dukungan dari pihak terkait. Terutama para sponsor yang ikut mensukseskan jalannya acara. Seperti Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (LPADKT-KU) dan para tim penari Seraung maupun tamborin. "Borneo Celebration 2019 untuk tanah Borneo ini selain mengenalkan budaya dan kearifan lokal. Juga meningkatkan perekonomian usaha kecil menengah (UKM) dan taraf hidup etnis Dayak. Terutama bidang pariwisata di tanah Borneo guna menjadikan masyarakat Indonesia yang sejahtera," urai Nathan Permanas. Di kursi tamu VIP tampak anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati Jaang, Ketua DPRD Mahakam Ulu Novita Bulan, ketua Pengadilan Negeri Samarinda. Juga ada Ketua Adat Dayak Edy Gunawan, Ketua Umum LPADKT Vendy Meru, Ketua PDKT Samarinda Viktor Yuan, Sekretaris Dinas Pariwisata Samarinda Masrullah, Sekretaris Dinas Kebudayaan Hery Nurdi, serta ketua-ketua adat Dayak di Kalimantan Timur. (ion/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: