Cuman Beroperasi Tiga Bulan

Cuman Beroperasi Tiga Bulan

TANJUNG REDEB, DISWAY – Bangunan pasar tradisonal Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah, sudah berdiri kokoh. Namun, sejak di bangun 2016 lalu, belum dimanfaatkan secara optimal sebagai fasilitas transaksi jual beli, alias mangkrak.

Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan, Dinas Koperasi, Indusrtri dan Perdagangan (DIskoperindag) Berau, Hendra mengaku, pasar tradisonal yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), belum bisa berjalan secara maksimal. Bahkan, sudah dua tahun berhenti beroperasi. “Pasar sempat berjalan selama tiga bulan awal, tetapi sekarang sudah berhenti operasi, sudah hampir dua tahun. Untuk pembayaran air juga saat ini terputus,” jelasnya kepada Disway, Senin (15/3). Terkait kendala operasi, pedagang menilai lokasi pasar kurang strategis karena jauh dari jalan utama dan permukiman penduduk. Apalagi, akses jalan yang digunakan merupakan jalur logging perusahaan kayu. “Itu yang membuat mereka merasa takut, lantaran akses jalan yang kurang stategis. Dinilai membahayakan pedagang maupun pengunjung,” sebutnya. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk mengupayakan akses jalan yang lebih baik menuju pasar. Apakah menggunakan anggaran kampung atau daerah. “Saat ini, masyarakat kembali lagi beraktivitas jual beli di pinggir perkampungan. Kami berharap perangkat kampung bisa memonitoring hal itu. Bagaimana pasar bisa difungsikan kembali,” ungkapnya. Anggota Komisi II DPRD Berau, Falentinus Kae Meo menyayangkan, pasar tidak dapat beroperasi dengan layak. Padahal, bangunan pasar diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi di kampung tersebut. “Kami (Komisi II) akan coba bantu dengan aspirasi untuk pembukaan jalan baru,   agar pasar bisa beroperasi kembali, targetnya akhir tahun ini,” jelasnya. Ditambahkan Falen, pemerintah diminta untuk merencanakan pembangunan dengan matang, terutama dalam memilih lokasi pembangunan. Agar, kejadian serupa tidak terulang kembali. “Saya rasa, kasus ini tidak direncanakan dengan baik. Kami akan cek lagi ke beberapa kampung yang kasusnya sama, tidak beroperasi meski telah rampung terbangun. Hasilnya akan kami sampaikan kepada pemerintah sebagai bahan evaluasi,” tandasnya. *RAP/JUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: