Belajar Tatap Muka, Tunggu Restu Wali Kota

Belajar Tatap Muka, Tunggu Restu Wali Kota

Samarinda, Nomorsatukaltim.com - Presiden Joko Widodo mewacanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat dilakukan Juli mendatang. Sebulan setelah target vaksinasi lima juta guru dan dosen di seluruh Indonesia selesai pada Juni.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengaku menyambut gembira wacana itu. Dan siap merealisasikan jika hal itu telah menjadi kebijakan pemerintah pusat. "Akhirnya Pak Presiden membuka kemungkinan. Dan saya sangat setuju. Kalau sudah divaksin nanti, saya kira kita bismillah saja, siap," katanya dihubungi, Kamis (25/2) lalu. "Saya sudah pernah menyampaikan, bahwa satu-satunya cara adalah menunggu vaksin. Kalau vaksinasi sudah merata, ya kita langsung buka saja. Karena selain vaksin apalagi yang mau ditunggu. Sebab kan penyakit ini yang ditunggu vaksinnya," ujar Asli Nuryadin. Ia menerangkan, sejatinya pemerintah pusat sudah memberi kewenangan kepada pemerintah daerah. Untuk membuka sekolah tatap muka. Kewenangan itu dituangkan melalui SKB 4 Menteri. Pusat membolehkan daerah menggelar PTM dengan berbagai syarat. Yang salah satunya persetujuan orang tua. Namun, kata Nuryadin, realisasi atas kebijakan itu belum bisa dijalankan. Karena melihat perkembangan situasi penyebaran kasus virus corona. Meskipun, lanjutnya, Disdik sudah mengantongi respons orang tua wali murid sejak 2 bulan lalu melalui mekanisme responden. Ia menyebut, ada sekitar 86 persen orang tua setuju anaknya mengikuti PTM. "Karena SKB 4 Menteri hasil revisi mempersilakan pemerintah daerah yang memutuskan," ucapnya. Saat itu, pemerintah kota Samarinda mewacanakan membuka sekolah berdasarkan zonasi tingkat bahaya penularan COVID-19. Tapi wacana itu terganjal persetujuan wali kota, yang belum memutuskan. Karena melihat situasi perkembangan penanganan COVID-19. "Dengan wacana Pak Presiden ini saya kira kita siap. Karena sudah setahun lebih anak didik kita menghadapi istilah learning loss ini," ungkapnya. Jika jadi digelar, Disdik sudah menyusun rumus pelaksanaan PTM di masa pandemi. Yakni pada tahap awal, tidak langsung seratus persen dapat dibuka. Melainkan hanya 50 persen. Untuk tetap menerapkan jaga jarak di dalam kelas. Artinya, jam pelajaran akan dikurangi. Dan siswa melakukan pembelajaran secara bergantian. Atau sistem sif dengan 50/50 jumlah siswa per kelas. "Kalau sudah normal semua, kita kembalikan seratus persen," imbuh Nuryadin. Di lain sisi, ia berharap sebelum Juli, wali kota baru bisa menyetujui. Rencana Disdik melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di 14 sekolah di pinggiran kota. Dari 310 sekolah yang ada di ibu kota provinsi Kaltim. Ia mengakui sudah mempersiapkan segala prosedur, teknis pembelajaran dan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Dalam pelaksanaan uji coba program yang disebut Sekolah Tangguh itu. "Kita sudah persiapkan itu sejak satu bulan lalu. Tapi yang memutuskan wali kota. Jadi mudah-mudahan wali kota yang baru dilantik, Pak Andi Harun menyetujui," pungkasnya. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: