Perjalanan Politik Putra Penjaga Pantai

Perjalanan Politik Putra Penjaga Pantai

Dalam penampilannya di televisi pada pukul 23.02, Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan, upaya itu adalah pemberontakan dan kemungkinan percobaan kudeta.

“Mereka yang terlibat dalam tindakan melanggar hukum ini akan membayar harga yang paling berat,” tegas Yildirim.

Berbicara kepada CNN Turk pada 00.24 pagi, Presiden Erdogan mengatakan, “Kejadian ini, sayangnya, adalah upaya kudeta dari minoritas Angkatan Bersenjata Turki. Ini adalah pemberontakan yang didorong dan dieskploitasi oleh struktur paralel (FETO) sebagai dalangnya.”

Presiden Erdogan menyeru rakyat Turki turun ke jalan-jalan untuk menghentikan rencana kudeta. Orang-orang lantas merespons seruan Erdogan dengan datang berbondong-bondong ke alun-alun untuk melindungi demokrasi di seluruh Turki. Terutama di ibu kota Ankara dan Istanbul. Warga Turki lalu naik ke tank-tank. Berdiri melawan senjata, dan mengalahkan upaya kudeta yang bengis.

Warga Turki menunjukkan dukungannya terhadap Presiden Erdogan. (IN)

Saat ini pemerintah Turki berusaha untuk mengekstradisi Fetullah Gulen dari Amerika Serikat (AS). Karena kekuatan warga Turki-lah akhirnya kudeta itu gagal terjadi. Presiden Erdogan mengucapkan terima kasih kepada warga Turki yang mendukungnya dan menyelamatkan negara Turki.

FUNGSI HAGIA SOPHIA

Presiden Erdogan secara resmi menetapkan Hagia Sophia sebagai masjid pada Jumat (10/7). Ibadah pertama juga dilakukan pada Jumat (24/7) di bangunan bersejarah tersebut.

Dia juga menyampaikan pidatonya. Secara menggebu-gebu, Erdogan pasang badan untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.

Melansir dari akun Instagram profesorfilsuf, Kamis (16/7), Presiden Erdogan memulai pidatonya dengan memaparkan kebangkitan Hagia Sophia.

“Hari ini Hagia Sophia sejak mulai didirikan, berulang kali menjadi saksi kebangkitan. Kebangkitan Hagia Sophia adalah pemberi kabar dekatnya pembebasan Al-Aqsa. Kebangkitan Hagia Sophia adalah tekad langkah untuk umat Islam seluruh dunia. Untuk keluar dari era Fetret (Perang Saudara Utsmani, 1402-1412),” ucap Erdogan.

Erdogan juga mengatakan, hal ini bukan hanya sebagai kebangkitan umat Islam saja. Namun juga bagi mereka yang terjajah, tertindas hingga terzalimi.

Dia menambahkan, ini merupakan sebuah amanah yang harus dijaga. Meskipun dengan pertumpahan darah hingga mengorbankan nyawa sekalipun.

“Kebangkitan Hagia Sophia merupakan suara baru dari kita sebagai bangsa Turki, muslim dan umat manusia. Kebangkitan Hagia Sophia dari Perang Badar hingga Pertempuran Malazgirt, dari Perang Nicopolis hingga Pertempuran Gallipoli, merupakan pengingat atas sejarah yang telah terlewati,” jelasnya.

“Kebangkitan Hagia Sophia merupakan amanah dari para Ghazi dan Syuhada. Untuk dijaga walaupun harus dengan mengorbankan nyawa,” sambungnya.

Ia menyebut, generasi muda sudah sewajarnya meneruskan perjuangan para nenek moyang. Terlebih pada bangunan bersejarah bagi umat Islam seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: