Perjalanan Politik Putra Penjaga Pantai
Ankara, nomorsatukaltim.com - Mata publik dunia kini mengarah ke Turki. Pasca Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan kebijakan pengalihan fungsi Meseum Hagia Sophia menjadi Masjid Hagia Sophia. Seperti apa sosok Erdogan yang kiprahnya banyak disorot publik dunia? Berikut ulasannya.
MASA KECIL HINGGA REMAJA
Erdogan lahir di Istanbul, Turki, pada 26 Februari 1954. Ia dibesarkan di Rize pesisir Laut Hitam dan kembali ke Istanbul pada usia sekitar 13 tahun. Dalam sebuah keluarga kelas menengah. Ayahnya adalah seorang pelaut yang bertugas sebagai penjaga pantai di Angkatan Laut dan berasal dari Rize.
Erdogan kecil tumbuh di daerah Kasimpasa Istanbul. Yang terkenal sebagai daerah para pekerja keras. Di Kasimpasa ia mengenal kondisi masyarakat miskin perkotaan. Sekaligus mengenal solidaritas masyarakat Kasimpasa.
Ia belajar di sekolah agama, Sekolah Imam Hatip. Kemudian Erdogan melanjutkan studi ke Universitas Marmara. Untuk belajar ilmu ekonomi dan bisnis.
Sejak kecil dia sudah akrab dengan dunia sepak bola. Erdogan menjadi pemain sepak bola semi profesional pada usia 16 tahun, dan bekerja di perusahaan angkutan kota Istanbul, setelah meninggalkan sepak bola dan bekerja di sektor swasta. Pada 1982 ia menjalani wajib militer sebagai seorang perwira dengan tugas khusus.
KARIER POLITIK
Ia terjun dalam politik bersama Partai Keselamatan Nasional (Milli Selâmet Partisi) yang islamis. Di bawah pimpinan Necmettin Erbakan. Partai itu kini telah dibubarkan.
Setelah kudeta militer pada 12 September 1980, semua partai politik dibubarkan. Tetapi para bekas anggota Partai Keselamatan Nasional kemudian mendirikan Partai Kesejahteraan (Refah Partisi) setelah demokrasi dipulihkan pada 1983.
Pada 1985, Erdogan menjadi ketua Partai Kesejahteraan di Provinsi Istanbul. Ia ikut serta dalam pemilihan wali kota untuk wilayah kosmopolitan Beyoglu di Istanbul tengah dan sebagai calon untuk Majelis Agung Nasional Turki beberapa kali pada akhir 1980-an.
Pada 1991, Partai Kesejahteraan melampaui ambang 10 persen. Yang dibutuhkan untuk memperoleh kursi. Untuk pertama kalinya di Majelis Agung Nasional. Erdogan terpilih sebagai anggota parlemen dari Provinsi Istanbul. Meskipun kursi ini kemudian dicabut oleh Komisi Pemilihan Pusat. Karena adanya sistem pemilihan yang berlaku saat itu.
Namun, dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994, Partai Kesejahteraan menjadi partai terbesar di Turki untuk pertama kalinya, dan Erdogan menjadi wali kota Istanbul Raya serta presiden dari Dewan Metropolitan Istanbul Raya.
Sebagai wali kota Istanbul, ia menjadi terkenal karena Erdogan seorang administratur yang efektif dan populis, membangun prasarana dan jalur-jalur transportasi Istanbul dan pada saat yang sama memperindah kota itu. Dalam prosesnya ia menjadi politikus Turki yang paling populer.
Prestasi menonjolnya yang sulit dilupakan warga adalah keberhasilan pengadaan air bersih untuk penduduk kota itu, penertiban bangunan, mengurangi kadar polusi dengan melakukan aksi penanaman ribuan pohon di jalan-jalan kota, memerangi praktik prostitusi liar dengan memberikan pekerjaan lebih terhormat kepada wanita muda, dan melarang menyuguhkan minuman keras di tempat yang berada di bawah kontrol wali kota Istanbul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: