APBD Terancam Terganggu, Neni Prioritaskan Masjid Terapung Lok Tuan

APBD Terancam Terganggu, Neni Prioritaskan Masjid Terapung Lok Tuan

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni memaparkan agenda prioritas pemerintah di APBD-Perubahan 2020 ini

Bontang, nomorsatukaltim.com - Ancaman resesi ekonomi sudah di depan mata. Daerah yang bergantung dari dana transfer pusat bisa minus.

Apalagi Kota Bontang. Yang komposisi APBD-nya paling besar ditopang dari dana perimbangan.

Dana dari pusat itu besar sekali. Di APBD-Perubahan 2020 ini jumlahnya Rp 1 triliun. Lebih 70 persen dari total keuangan daerah bergantung pusat.

"Prediksi di Badan Anggaran sekitar Rp 1,4 triliun," ujar Anggota Badan Anggaran DPRD Bontang, Agus Suhadi saat ditanya Disway Kaltim, Minggu (22/8/2020).

Pemerintah sudah menerka adanya kontraksi ekonomi nasional. Yang pastinya akan berdampak bagi Bontang.

Imbasnya sudah terasa di Bontang. Target penerimaan keuangannya sudah dikoreksi. Dikurangi Rp 200-300 miliar.

Wali Kota Neni Moerniaeni pun sudah ambil ancang-ancang. Sudah menyiapkan skema belanja daerah di APBD-Perubahan ini.

"Pasti berdampak lah kalau APBN kita terganggu akan pengaruh juga ke APBD kita," ujar Neni beberapa waktu lalu.

Agenda prioritas tetap dijalankan. Salah satu prioritasnya pembangunan masjid terapung di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan.

Masjid ini memang ikonik pariwisata di pesisir. Yang pertama kali didirikan di atas laut. Memang disiapkan untuk mendongkrak pariwisata di Lok Tuan sana.

"Yah ada agenda yang tetap prioritas di kawasan pesisir," ungkap Neni.

Walaupun minus anggaran. Pemerintah tetap fokus untuk mendongkrak pariwisata. (wal/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: