Kemenperin Fasilitasi IKM Dapat Akses Pasar Global

Kemenperin Fasilitasi IKM Dapat Akses Pasar Global

Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dapat mengakses pasar global. Foto: Deri Ahirianto/INDOPOS

=========  

Jakarta, DiswayKaltim.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dapat mengakses pasar global.

Sejak tahun lalu, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan PT Anugerah Tangkas Transportindo sebagai Alibaba Authorized Partner di Indonesia.

“Yakni untuk memfasilitasi pelaku IKM,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Dengan kerja sama tersebut, kata dia, sebanyak 10 pelaku IKM nasional difasilitasi menjadi Gold Member dalam marketplace Alibaba.com. Para pelaku IKM mendapatkan pelatihan, antara lain mengenai cara menghadapi calon pembeli dari luar negeri. Serta trik-trik untuk mengoptimalkan hasil pencairan produk mereka di dalam situs e-commerce alibaba.com.

“Pada bulan Agustus 2019 ini, program tersebut telah menunjukkan hasilnya. Yakni dengan telah diterimanya order perdana dari Amerika Serikat senilai lebih dari USD 20 ribu untuk salah satu pelaku IKM yang mengikuti kegiatan tersebut. Yakni UD Surya Abadi Furniture yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah,” beber Gati.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menjalankan beberapa program strategis lainnya untuk mendongkrak produktivitas dan daya saing pelaku IKM nasional.

Misalnya melalui kegiatan revitalisasi sentra IKM, pengembangan produk IKM, serta restrukturisasi mesin dan peralatan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, diharapkan produktivitas, kualitas dan daya saing produk-produk pelaku IKM meningkat.

“Bahkan bisa menembus dan memperluas akses ke pasar ekspor,” tegasnya.

Mengenai keberhasilan perusahaannya dalam mendapatkan pembeli baru dari AS tersebut, Rining Nurfarida selaku pemilik UD Surya Abadi Furniture, mengaku senang produknya diterima oleh konsumen luar negeri.

“Kami sangat senang dapat diikutkan dalam program fasilitasi pelaku IKM di dalam e-Commerce global ini. Selain itu, menunjukkan pula bahwa produk kami cukup kompetitif di pasar ekspor,” ujarnya.

Sementara itu, Kemenperin mencatat, sepanjang Januari sampai Juni 2019, pengapalan produk manufaktur nasional mampu menembus hingga USD60,14 miliar. Nilai ini berkontribusi sebesar 74,88 persen dari capaian ekspor nasional yang menyentuh angka USD80,32 miliar di semester pertama tahun ini.

Adapun tiga sektor terbesar dalam menyokong nilai ekspor nasional pada semester I-2019, yaitu industri makanan sebesar USD12,36 miliar, kemudian industri logam dasar USD8,14 miliar, serta disusul industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD6,37 miliar. (dai/indopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: