Bankaltimtara

Kenapa Akhir-akhir Ini Suhu Udara di Balikpapan Terasa Gerah? BMKG Punya Jawabannya

Kenapa Akhir-akhir Ini Suhu Udara di Balikpapan Terasa Gerah? BMKG Punya Jawabannya

Kenapa akhir-akhir ini suhu udara di Kaltim terasa gerah?-(Ilustrasi/ Nomorsatukaltim)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Warga Balikpapan akhir-akhir ini mengeluhkan cuaca yang terasa lebih gerah dari biasanya. 

Meski langit tampak cerah, suhu panas yang menyelimuti kota minyak ini kerap menimbulkan rasa tidak nyaman. Apa penyebab sebenarnya?

Kepala BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan bahwa faktor utama yang membuat cuaca terasa tidak nyaman justru berasal dari tingkat kelembapan udara yang tinggi, bukan semata-mata suhu.

Menurut Kukuh, berdasarkan pemantauan BMKG, wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk Balikpapan memang mengalami peningkatan suhu udara dalam 2 bulan terakhir. 

BACA JUGA: Deforestasi di Indonesia Sudah Keterlaluan, 1,93 Juta Hektare Hutan Hilang dalam 2 Tahun

"Di Samarinda misalnya, sudah tercatat kenaikan sekitar 1,5 derajat Celsius dibanding kondisi normal," katanya, saat ditemui langsung.

Meski demikian, ia menyebut bahwa dari sisi angka, suhu udara harian di Balikpapan masih berada dalam kategori normal yakni berkisar antara 31 hingga 34 derajat Celsius. 

Peningkatan ini, ujarnya, memang terasa oleh masyarakat, terutama ketika langit tampak cerah dan sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi. 

Sensasi gerah yang dirasakan warga tidak selalu sejalan dengan tingginya angka suhu tersebut.

BACA JUGA: Kaltim Juara Deforestasi 2024: Hutan Hilang Puluhan Ribu Hektare

"Yang bikin kita merasa panas berlebihan itu sebenarnya kelembapan udara. Di Kalimantan Timur, kelembapan tinggi terjadi hampir sepanjang tahun," jelasnya.

Adapun kelembapan yang tinggi membuat proses penguapan keringat di permukaan kulit jadi terhambat. 

Normalnya, tubuh manusia mendinginkan diri lewat penguapan keringat. 

Namun saat kelembapan udara tinggi, uap air dari tubuh kesulitan keluar karena udara sekitar sudah jenuh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: