Scarecrow Smansa Samarinda: Sang Juara Musim Lalu yang Kembali Menggebrak DBL Samarinda 2025

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Kalimantan tidak hanya menyajikan aksi seru di lapangan basket, tetapi juga pertunjukan memukau dari tim dance terbaik.

Salah satu yang paling dinantikan adalah Scarecrow Smansa, tim dance dari SMAN 1 Samarinda, yang musim lalu sukses keluar sebagai juara pertama DBL Dance Competition.

Tahun ini, Scarecrow Smansa kembali tampil dengan kekuatan penuh.

Mereka bahkan mengirimkan dua tim dance sekaligus untuk mendampingi tim putra dan putri mereka.

BACA JUGA: SMALA Balikpapan Lolos ke Fantastic Four DBL Samarinda 2025 Usai Tundukkan SMAGA Samarinda

BACA JUGA: Milkshake Dance Crew: Ketika Panggung DBL Samarinda 2025 Jadi Tempat Bangkit dari Keterpurukan

Dengan kostum yang mencerminkan energi dan semangat juang, mereka tampil memukau di hadapan ribuan penonton di GOR Segiri.

Dua Konsep Berbeda, Satu Tujuan yang Sama

Untuk mendukung tim basket putra, Scarecrow Smansa mengusung konsep yang lebih dekat dengan dunia basket.

Para dancer tampil dengan kostum biru dan merah, warna khas Honda DBL, lengkap dengan jersey basket serta properti pendukung yang menggambarkan perjalanan DBL yang telah memasuki usia 20 tahun.

Sementara itu, tim dance pendamping putri hadir dengan tampilan yang lebih ekspresif dan glamor.

BACA JUGA: Pertarungan Semakin Ketat, Perebutan Fantastic Four dan Semifinal DBL Samarinda 2025 Memanas

Mereka mengenakan kostum silver berkilau dengan sentuhan pink, dipadukan dengan sarung tangan senada yang memberikan kesan elegan sekaligus enerjik.

“Untuk tim putra, kami ingin membawa pesan bahwa DBL bukan sekadar kompetisi, tapi juga tempat bagi pelajar Indonesia untuk tumbuh, bermimpi, dan mencapai hal-hal luar biasa. DBL sudah 20 tahun menemani kita untuk Move Up! menjadi pelajar yang aktif dan penuh semangat,” ujar Yolanda Aprieta Andries, pelatih tim dance pendamping putra.

Sedangkan tim putri, kata Mareva Rayhanah Putri, pelatih Scarecrow, mereka mengusung tema yang lebih bebas sesuai dengan interpretasi masing-masing dancer terhadap Move Up!.

“Setiap tim memiliki cara berbeda dalam mengartikan Move Up! dan kami ingin menunjukkan keberagaman dalam perjalanan menuju impian,” tambahnya.

BACA JUGA: Reducto, Benteng Kokoh SMKN 1 Samarinda di DBL East Kalimantan 2025

Latihan Tak Kenal Lelah, Basah Kuyup pun Diterjang

Persiapan Scarecrow Smansa untuk DBL tahun ini dilakukan dengan sangat serius. Mereka hanya berlatih sebulan lebih sebelum kompetisi dimulai.

Latihan intensif dilakukan setiap hari setelah pulang sekolah, bahkan terkadang hingga larut malam.

Namun, persiapan mereka tak selalu mulus. Keyla Nova Azizah, salah satu dancer Scarecrow Smansa, menceritakan momen-momen unik yang mereka alami selama latihan.

“Karena kami latihan di lapangan outdoor, kalau hujan ya harus ngepel dulu. Begitu selesai ngepel, hujan lagi, ya kita ngepel lagi. Itu sering banget kejadian,” ujarnya sambil tertawa.

BACA JUGA: Lebih dari Kompetisi Basket, DBL East Kalimantan 2025 Jadi Momen Nostalgia Alumni Smapa

Meskipun penuh tantangan, semangat mereka tak pernah surut. Setiap gerakan dan koreografi diasah dengan matang agar bisa memberikan penampilan terbaik di atas panggung DBL.

Sebagai juara bertahan, Scarecrow Smansa memiliki harapan besar di DBL Dance Competition tahun ini.

Mereka menargetkan bisa kembali menjadi yang terbaik dan mempertahankan gelar juara.

“Harusnya sih bisa masuk top three lagi. Kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyampaikan cerita dan energi melalui tarian kami,” kata Mareva penuh optimisme.

BACA JUGA: SMAN 1 Samarinda Melaju ke 8 Besar DBL Samarinda, Menang 31-16 atas SMAN 2 Tenggarong

Selain itu, mereka juga berharap tim basket putra dan putri SMAN 1 Samarinda bisa melaju jauh di kompetisi ini.

“Semoga basket dan dance Smansa bisa membawa pulang piala lagi ke sekolah, seperti tahun sebelumnya,” ujar Keyla.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang membara, Scarecrow Smansa siap kembali menggetarkan panggung DBL 2025.

Tak hanya sekadar menari, mereka membawa pesan dan energi yang menginspirasi seluruh penonton yang hadir di GOR Segiri.

Sumber: