Banteng Merah Mengamuk! Ultras Smaga Siap Kawal Tim Putri di Final Honda DBL 2025

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Jika ada satu hal yang tidak pernah absen dari setiap laga SMAN 3 Samarinda di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Kalimantan, itu adalah Ultras Smaga.

Suporter garis keras dari Smaga ini selalu hadir, baik saat tim putra maupun putri mereka bertanding.

Dengan pakaian merah khas yang selalu memenuhi tribun, lengkap dengan maskot banteng dan berbagai atribut seperti kain, spanduk, serta koreografi 3D yang mencuri perhatian, Ultras Smaga selalu berhasil menciptakan atmosfer yang membakar semangat para pemain di lapangan.

Meskipun tim putra Smaga harus gugur di babak delapan besar, dukungan mereka tak luntur sedikit pun.

Justru, semangat mereka semakin berkobar setelah tim putri Smaga sukses mengamankan tiket ke final dengan kemenangan telak 55-8 atas SMA SF Assisi Samarinda.

BACA JUGA: Menang dalam Derby Kota Minyak, Smansa Balikpapan Pastikan Tiket Final Honda DBL 2025

BACA JUGA: Honda DBL 2025 Masuki Babak Semifinal: Perebutan Tiket Final Dimulai

Ini berarti, Ultras Smaga masih punya satu tugas besar, yaitu mengawal tim putri hingga partai puncak.

Koordinasi yang solid, pembagian tugas yang rapi, serta kekompakan yang luar biasa membuat Ultras Smaga selalu tampil maksimal. Mereka bukan sekadar pendukung, tapi bagian dari perjalanan tim basket mereka.

Tak heran, tahun lalu mereka berhasil menyabet gelar Best Supporter DBL Samarinda, sebuah pencapaian yang ingin mereka pertahankan musim ini.

Salah satu bukti loyalitas mereka adalah kain merah besar yang membentang dari ujung ke ujung tribun bertuliskan "Jangan Gatuk Habangku".

BACA JUGA: Smansa Samarinda Amankan Tiket Terakhir Fantastic Four DBL East Kalimantan 2025

BACA JUGA: Scarecrow Smansa Samarinda: Sang Juara Musim Lalu yang Kembali Menggebrak DBL Samarinda 2025

Koordinator Ultras Smaga, Satria Dwi menjelaskan arti dari kalimat ini. "Jangan ganggu merahku. Kalian boleh ganggu merah yang lain, tapi jangan gatuk (ganggu, red) habangku Ultras Smaga," jelasnya.

Sebuah pesan tegas bahwa mereka siap mati-matian mendukung Smaga di DBL. Dukungan total Ultras Smaga bukan sekadar datang ke tribun dan bersorak.

Persiapan mereka untuk DBL 2025 sudah dimulai sejak dua bulan sebelum kompetisi dimulai.

Setiap hari, sepulang sekolah, mereka berkumpul hingga larut malam, bahkan hingga jam 1 atau 2 pagi, demi menyusun koreografi dan latihan yel-yel.

"Kami berlatih setiap hari. Dari sore sepulang sekolah bisa tembus jam 10, bahkan kadang sampai jam 1 atau 2 malam," ujar Satria.

BACA JUGA: Milkshake Dance Crew: Ketika Panggung DBL Samarinda 2025 Jadi Tempat Bangkit dari Keterpurukan

BACA JUGA: Reducto, Benteng Kokoh SMKN 1 Samarinda di DBL East Kalimantan 2025

Beruntung, pihak sekolah sepenuhnya mendukung mereka. "Kami dapat surat dispensasi, jadi kegiatan ini tidak mengganggu sekolah. Dukungan dari sekolah 100 persen. Mereka ikut terlibat dalam DBL, membersamai kami untuk mendukung tim basket Smaga," tambahnya.

Dengan jumlah anggota yang mencapai 500 orang, Ultras Smaga menjadi salah satu basis supporter terbesar di DBL Samarinda.

Ketika ditanya apakah ada rival berat dalam perebutan Best Supporter tahun ini, Satria dengan percaya diri menjawab.

"Belum ada yang bisa menandingi. Tahun lalu kami juara 1 Best Supporter, dan tahun ini kami optimis mempertahankannya."

BACA JUGA: Lebih dari Kompetisi Basket, DBL East Kalimantan 2025 Jadi Momen Nostalgia Alumni Smapa

Tak hanya Best Supporter, Ultras Smaga juga berharap bisa kawin gelar dengan tim basket mereka.

Jika Smaga Putri berhasil meraih gelar juara, maka mereka akan mengulang kejayaan musim lalu dengan memenangkan dua trofi sekaligus.

"Semoga bisa champ. Tahun kemarin kita menang Best Supporter dan tim basket juga juara. Semoga bisa terulang lagi tahun ini," pungkas Satria.

Final semakin dekat, semangat semakin membara. Akankah Ultras Smaga kembali mengangkat trofi Best Supporter? Dan mampukah Smaga Putri mengamankan gelar juara? Semua akan terjawab di partai puncak Honda DBL 2025.

Sumber: