Sampel Orok Bayi yang Ditemukan di Sungai Klandasan Dibawa ke Puslabfor untuk Analisis Lanjutan
Kasatreskrim Polresta Balikpapan, AKP Zeska Julian Taruna Wijaya.-Chandra-Disway Kaltim
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Penyelidikan kasus penemuan jasad bayi di Sungai Klandasan, RT 36 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah, kini difokuskan untuk menelusuri identitas sang ibu.
Kasatreskrim Polresta Balikpapan, AKP Zeska Julian Taruna Wijaya mengungkapkan, dugaannya terus melontarkan dugaan pelaku dengan mengumpulkan keterangan dari berbagai sumber.
Sejak peristiwa tersebut terungkap pada Selasa 30 September 2025, ia bergerak cepat melakukan penyisiran berdasarkan informasi hingga tingkat lingkungan terkecil.
"Sejak awal kejadian kami sudah dibantu oleh jajaran Polsek, Bhabinkamtibmas, dan perangkat kelurahan untuk mengumpulkan data awal. Fokus kami sekarang adalah mencari tahu siapa ibu dari bayi tersebut," ujarnya, saat dikonfirmasi Jumat 3 Oktober 2025.
Upaya itu mencakup penelusuran terhadap warga sekitar yang kemungkinan baru melahirkan atau menjalani pengobatan terkait kehamilan.
BACA JUGA: THM Tanpa Izin di Kutim Mulai Marak, PEKUTIM Minta Pemerintah Bertindak
Menurut AKP Zeska, langkah ini dianggap penting untuk mengetahui petunjuk yang dapat mengarah pada pelaku pembuangan jasad bayi.
Polisi telah memeriksa sejumlah pihak, setidaknya 10 saksi, yang diyakini memiliki informasi, mulai dari ketua RT, pemilik rumah kos, hingga tenaga kesehatan di sekitar lokasi.
“Informasi dari masyarakat dan tenaga kesehatan bisa menjadi petunjuk awal. Kami ingin memastikan apakah ada yang baru melahirkan atau mengalami komplikasi kehamilan sebelum jasad bayi ditemukan,” jelas AKP Zeska.
Selain memeriksa keterangan, penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.
Salah satunya bungkusan plastik berwarna merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.
“Rekaman kamera pengawas (CCTV) dari sejumlah titik di sekitar lokasi dikumpulkan untuk dianalisis,” tegasnya.
Disisi lain, Dokter Ahli Forensik dari RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, dr. Heryadi Bawono yang menangani kasus ini, mengatakan akan membawa sampel jasad keluar daerah untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

