Kutim Satukan 4 Sistem Pengadaan, Bisa Dipantau Real Time dari Satu Aplikasi 'SiCepat'
Tampilan aplikasi dari Sistem Pengadaan barang dan jasa (SiCepat) milik Pemkab Kutim.-(Ilustrasi/ Nomorsatukaltim)-
BACA JUGA: Kutai Utara Masih Tunggu Restu Pusat untuk Jadi Daerah Otonomi Baru
Masrianto menyebut, masyarakat umum nantinya juga dapat mengakses informasi terkait pengadaan.
Meski demikian, ada fitur tertentu yang hanya dapat digunakan oleh pimpinan atau pejabat berwenang untuk menjaga kerahasiaan strategi dan keamanan data.
“Publik bisa ikut memantau prosesnya, ini bagian dari keterbukaan informasi. Tapi tentu tidak semua fitur dibuka demi menjaga keamanan,” tegasnya.
Saat ini, Pemkab Kutim tengah mempersiapkan langkah lanjutan agar Aplikasi SiCepat bisa terintegrasi penuh dengan sistem pengadaan nasional.
BACA JUGA: Penantian 12 Tahun Berakhir, 3 Desa Persiapan di Sangatta Utara Resmi Dikukuhkan
Rencananya pada pertengahan Agustus, pihaknya akan melakukan studi tiru ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola sistem.
Selain itu dengan kegiatan tersebut dapat dilakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) apabila ada input yang didapat pada kegiatan tersebut.
“Kami berharap setelah studi tiru, segera dapat persetujuan dari Kemendagri untuk integrasi SIPD Penata Usahaan, serta izin akses dari LKPP untuk SIRUP dan kementerian terkait,” jelasnya.
Proses pengajuan izin integrasi ini sudah berjalan. Jika persetujuan diperoleh, seluruh data pengadaan Kutim akan masuk dalam ekosistem nasional, sehingga validitas dan keterhubungannya terjamin.
BACA JUGA: Pemekaran Kabupaten Sangkulirang Masuki Tahap Finalisasi, Siap Masuk Paripurna DPRD
Dari sisi keamanan data, aplikasi SiCepat dirancang menggunakan sistem basis data tunggal.
Semua informasi bersumber langsung dari SKPD terkait, sehingga risiko manipulasi data dapat ditekan seminimal mungkin.
“Karena datanya terpusat dan diverifikasi, tingkat akurasinya tinggi dan jauh lebih aman,” tambah Masrianto.
Meski belum diketahui apakah daerah lain menerapkan langkah serupa, inovasi ini menempatkan Kutim sebagai daerah pelopor di Kalimantan Timur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

