Bankaltimtara

Dana Desa di Kutim Diselewengkan Hampir Rp 2 Miliar, Oknum Bendahara Diduga Terlibat

Dana Desa di Kutim Diselewengkan Hampir Rp 2 Miliar, Oknum Bendahara Diduga Terlibat

Foto Kepala (Plt) Kepala Inspektorat Kutim, Sudirman Latif.-Sakiya/Disway Kaltim-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Kutim menemukan dugaan indikas penyalahgunaan dana desa yang mencapai Rp 2 miliar, di Kecamatan Kaubun.

Bendahara desa disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam dugaan kasus ini.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Inspektorat Kutim, Sudirman Latif.

“Tim saya sudah turun. Dari Inspektorat sudah turun, Pak Wakin juga sudah turun kemarin. Tinggal kita tunggu hasilnya karena ini tidak bisa diselesaikan secara instan,” ujar Sudirman kepada wartawan, Jumat 25 Juli 2025.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran DOB Sangkulirang, Jumlah Penduduk Bukan Penghalang Mutlak

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Kutim Gandeng 8 Rumah Sakit Perluas Layanan

Ia menyebutkan bahwa tim Inspektur Pembantu Khusus (Irbansus) telah beberapa kali melakukan audit langsung ke lokasi, guna mendalami penggunaan anggaran di Desa Bumi Etam.

Proses audit ini merupakan bagian dari upaya pengumpulan data. Serta pembuktian atas dugaan penyelewengan tersebut.

Sudirman juga menegaskan bahwa kasus ini tidak melibatkan lembaga desa secara menyeluruh. Melainkan dilakukan oleh oknum tertentu.

Hal ini penting untuk melindungi reputasi desa dan tidak menggeneralisasi keterlibatan semua pihak.

BACA JUGA:STAI dan STIPER Gabung jadi Universitas, Proses Sudah Tahap Akhir

“Nah nanti kebijakan ada di pimpinan. Apa yang kami hasilkan itu kami laporkan ke pimpinan, tinggal bagaimana eksekusinya,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh temuan dan hasil audit telah disampaikan kepada pimpinan daerah. Termasuk kepada Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, yang juga turut meninjau langsung ke lokasi kejadian.

Namun demikian, Sudirman mengaku belum dapat mengungkapkan secara rinci isi dari hasil penyelidikan yang sedang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait