Pedagang di STQ Setuju Taman Dibangun Ulang, Tapi Minta Diberi Waktu Tetap Jualan
Taman Bersemi di Sangatta, Kutim.-sakiya/disway kaltim-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pedagang yang berjualan di sekitar Taman Bersemi atau STQ tidak menyoal kawasan itu dibangun ulang oleh Pemkab Kutim. Namun mereka butuh jaminan agar disediakan lapak untuk tetap berjualan.
Ketua DPRD Kutim, Jimmy menyatakan pedagang tidak menolak proses penataan tersebut. Tetapi juga meminta diberi waktu dan ruang untuk mencari nafkah.
“Pedagang meminta toleransi satu tahun untuk mempersiapkan hal-hal tersebut. Pemerintah juga harus diberi ruang untuk berjalan, pedagang juga dapat melanjutkan usahanya. Gitu saja,” kata jimmy saat di wawancarai usai rapat dengar pendapat, Senin 16 Juli 2025.
BACA JUGA:Dinas Perpustakaan dan Kersiapan Kutim Adakan Sosialisasi Pengamanan Dokumen
BACA JUGA:Waspada Penipuan dengan Modus Bantu Urus Aktfikan IKD, Aktivasi Tak Bisa Dilakukan secara Online
Selain perpanjangan, DPRD juga menyoroti praktek jual beli dan penyewaan lapak di STQ.
“Nah, itu itu yang yang yang mau dicegah itu gimana nanti teknisnya, pemerintah bisa mencegah hal-hal seperti itu.”
“Pada dasarnya kan kita ingin semuanya itu tidak terjadi suatu kericuhan atau terganggunya usaha-usaha yang memang positif di situ,” jelasnya.
Ia juga memberikan catatan bahwa saat ini pemerintah menyediakan sekitar 200 lapak. Sedangkan yang bermasalah hanya 60 lebih.
Dengan upaya mencari solusi bersama, diharapkan perekonomian mikro dapat lebih diberdayakan.
“Mudah-mudahan semangat untuk tetap membangun perekonomian dari skala mikro itu lebih baiklagi ke depannya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Ratusan Peserta Meriahkan Festival Sumpit se-Kalimantan di Kutim
Ketua Forum Pedagang STQ, Andi Ibrahim, meluruskan kesalahan informasi yang tengah bergulir di masyarakat terkait jual beli lapak.
“Banyak yang menyebut pedagang melawan pemerintah, menjual lapak, atau melakukan pungutan liar. Itu tidak benar,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
