Bankaltimtara

Proyek Miliaran DLH Kutai Barat Diduga Mangkrak dan Tak Transparan

Proyek Miliaran DLH Kutai Barat Diduga Mangkrak dan Tak Transparan

Papan proyek penanaman durian DLH Kutai Barat.-istimewa-

Persoalan ini semakin runyam ketika Aheng menyebut adanya pelaksana lapangan berinisial H dari pihak DLH Kubar. Awalnya Aheng menjalin komunikasi dengannya.

Namun, sejak konflik mencuat, H diduga memutus kontak dan menghindari komunikasi.

“Awalnya kami percaya bisa diselesaikan baik-baik. Tapi sekarang saya diblokir. Saya tidak takut, karena saya bicara sesuai fakta. Semua bukti ada. Surat panggilan dari Polda, sertifikat tanah, dokumentasi proyek yang terbengkalai, semua saya simpan,” jelasnya.

Ia juga menolak ajakan kerja sama dari pihak yang disebutnya terlibat dalam proyek.

Menurutnya, ajakan tersebut hanya upaya menutupi kesalahan dan menormalkan praktik penyimpangan.

BACA JUGA:Ketua DPRD Sebut Ada 5 Proyek Raksasa APBD Kubar Jadi Temuan BPK, Desak Pemkab Serius Tindak Lanjuti

BACA JUGA:Bimtek Pengendalian Kecurangan, Pemkab Kutai Barat Dorong Etika dan Integritas Aparatur

“Kami menolak diajak kerja sama. Ini bukan soal untung rugi, tapi soal hak. Kami tidak ingin terlibat dalam proyek yang penuh kejanggalan,” katanya.

Keanehan lain yang disoroti Aheng adalah papan proyek yang dipindahkan ke belakang pondok.

Tak hanya tersembunyi, papan tersebut juga tidak mencantumkan nilai anggaran praktik yang bertentangan dengan prinsip transparansi penggunaan dana publik.

Aheng menambahkan, selama ini ia telah mencoba menghubungi Kepala DLH Kubar, Ali Sadikin, namun tidak pernah mendapat respon.

Ia juga menyebutkan bahwa tim dari Polda Kaltim pernah turun ke lokasi bersama Heri dari DLH, namun tidak ada tindak lanjut hingga saat ini. Laporan yang ia buat masih aktif.

“Silakan saja kalau mereka mau balik lapor. Saya tidak takut. Kami punya bukti kuat dan ini bukan sekadar protes, tapi perjuangan menegakkan keadilan,” kata Aheng dengan nada lantang.

Mediasi terakhir, menurut Aheng, berlangsung pada Oktober 2024 lalu. Namun, seperti sebelumnya, tidak membuahkan hasil apa pun.

Ia berharap lembaga pengawas dan aparat hukum tidak tinggal diam atas proyek yang diduga fiktif ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: