Vatikan Pilih Paus Baru dari AS, Bagaimana Profil Paus Leo XIV Pengganti Paus Fransiskus?
Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV menyapa umat Katolik dari balkon Basilika Santo Petrus usai terpilih sebagai paus baru pada Kamis, 8 Mei 2025.-(Foto/ AP Photo)-
Sebelum terpilih sebagai Paus, Prevost menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup—posisi strategis yang memengaruhi penunjukan uskup di seluruh dunia.
Ia juga memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
BACA JUGA: Tahun Depan Kaltim Harus Swasembada Pangan, Kementan Bantu Anggaran Rp 500 Miliar
Kemampuan linguistiknya mencerminkan kedekatannya dengan umat global.
Ia fasih dalam bahasa Spanyol, Portugis, Prancis, dan Italia.
Pengalaman lintas budaya ini dipercaya menjadi salah satu alasan kuat di balik terpilihnya dia dalam konklaf.
Meski baru ditunjuk menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2023, Prevost adalah sosok yang sejak lama dianggap dekat dengan sang pendahulu.
BACA JUGA: Kahayu, Mualim KMP Muchlisa yang Heroik, Tenggelam Setelah Mengevakuasi Penumpang
BACA JUGA: Ada Puluhan WNI di Lokasi Konflik India-Pakistan, Kemlu RI Sebut Semua Aman
Terutama dalam hal perhatian terhadap sosial marginal dan semangat reformasi di dalam Gereja.
Pemilihan nama “Leo XIV” bukan tanpa makna. Banyak yang menafsirkan nama ini sebagai penghormatan terhadap Paus Leo XIII, tokoh penting yang dikenal dengan ensiklik sosial Rerum Novarum pada akhir abad ke-19.
Nama itu bisa menjadi sinyal bahwa Paus baru ingin melanjutkan warisan kepemimpinan yang reformis, membumi dan berpihak kepada kaum pekerja dan tertindas.
Kini, dunia menanti arah kebijakan dan pesan perdamaian dari Vatikan di bawah komando Paus Leo XIV—yang tidak hanya membawa sejarah sebagai Paus Amerika pertama, tapi juga simbol keberlanjutan misi Gereja Katolik dalam dunia yang terus berubah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

