Polda Kaltim Dalami Eksploitasi Seksual di Sekitar IKN, Tindaklanjuti Dugaan Muncikari Online
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti, saat diwawancara terkait prostitusi online di IKN.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Maraknya pemberitaan di media sosial mengenai dugaan praktik prostitusi online di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi perhatian aparat penegak hukum.
Menanggapi hal tersebut, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) melakukan serangkaian langkah penegakan hukum dan patroli di lapangan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti, mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi aktivitas prostitusi yang diduga melibatkan pendatang di wilayah penyangga IKN.
Ia menyebut, beberapa lokasi telah dipetakan dan menjadi target operasi bersama kepolisian dan pemangku kepentingan lainnya.
BACA JUGA: Heboh Kabar Prostitusi Online Marak di IKN, Begini Tanggapan Satpol PP PPU
BACA JUGA: Empat Pengedar Sabu Dibekuk di Tabang, Polisi Endus Jaringan Terorganisir
"Memang ada dampak sosial dari keberadaan pendatang di sekitar IKN. Salah satunya terkait praktik prostitusi online. Kami sudah lakukan penegakan hukum dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk menutup lokasi-lokasi yang terindikasi," urainya.
Pihaknya menyampaikan, intensitas aktivitas tersebut saat ini sudah menurun.
"Hari ini situasi sudah jauh lebih terkendali dibanding sebelumnya," ucap Jamaluddin.
Ia mengungkapkan, praktik ini dijalankan secara daring menggunakan aplikasi seperti MiChat dan sebagian dilakukan secara langsung dengan sistem standby.
BACA JUGA: Komplotan Pencuri Tertangkap Berkat Rekaman CCTV, Gondol 13 Ban Truk dan Mobil di Loa Janan
BACA JUGA: Tolak Perintah, Anak Sendiri Dipukuli dengan Turus Ulin dan Diseret hingga Luka-luka
Dalam operasi terakhir, satu orang muncikari diamankan dan 5 lainnya masih dalam proses pembinaan.
"Tim kami sudah turun ke lapangan. Kemarin sempat ramai diberitakan, mungkin itu juga membuat aktivitasnya menurun. Ada satu mucikari yang diamankan. Lima orang lainnya masih dalam pembinaan karena saat diamankan tidak ada transaksi, namun indikasi kuat memang ada," ungkap Jamaluddin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
