Surplus Perdagangan RI Menguat, Pengamat Ingatkan Daya Beli Masyarakat Belum Sepenuhnya Aman
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.-istimewa-
Ekonom sekaligus Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai optimisme pemerintah perlu dibarengi kehati-hatian dalam membaca kondisi riil ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:PT Eni Belum Tunaikan PI 10 Persen untuk Kaltim, Komisi XII DPR RI Tegaskan Soal Hak Daerah
Menurut Achmad, meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada dalam kondisi yang relatif konsisten dan menunjukkan sentimen positif, hal itu belum tentu mencerminkan kekuatan konsumsi rumah tangga secara nyata.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2025 berada di angka 5,12 persen, sementara pertumbuhan semester pertama hanya mencapai 4,99 persen.
“Angka itu tidak buruk, tetapi juga tidak menunjukkan lonjakan konsumsi rumah tangga yang spektakuler. Beberapa analisis bahkan menyebut konsumsi rumah tangga di awal 2025 sebagai yang terlemah dalam beberapa kuartal terakhir,” ujar Achmad.
Ia juga menyoroti ketimpangan inflasi antarwilayah. Meski inflasi nasional berada di kisaran 2 hingga 3 persen, sejumlah provinsi mencatat tingkat inflasi yang jauh lebih tinggi, terutama pada komoditas pangan pokok yang sangat memengaruhi pengeluaran rumah tangga.
BACA JUGA:Diverifikasi oleh Tim PSSI, Stadion Sadurengas Paser Penuhi Standar Kompetisi Liga 2
Kondisi tersebut menjadi peringatan bahwa penguatan indikator makro ekonomi perlu diiringi kebijakan yang lebih menyentuh daya beli masyarakat secara langsung, agar pemulihan ekonomi benar-benar dirasakan merata di seluruh lapisan masyarakat.
“Ketika rata-rata inflasi nasional sekitar 2 sampai 3 persen, kita mudah menyimpulkan harga terkendali. Padahal, di banyak daerah tekanan harga masih tinggi. Di sisi lain, pendapatan riil banyak pekerja tidak naik setara dengan kenaikan biaya hidup, pasar kerja informal masih luas, dan produktivitas belum menunjukkan lonjakan signifikan,” pungkas Achmad.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

