Bankaltimtara

Tiap Kecamatan di Berau Ditargetkan Dapat Bantuan 60 Unit Lampu Penerangan Jalan Umum

Tiap Kecamatan di Berau Ditargetkan Dapat Bantuan 60 Unit Lampu Penerangan Jalan Umum

Staf Dishub Berau bersama jajarannya serta pihak penyelenggara pembangunan tiang penerangan jalan umum.-istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marewangeng mengungkapkan, bahwa pihaknya menargetkan tiap kecamatan mendapat alokasi sekitar 60 unit lampu.

"Tetapi jumlah per desa bisa berbeda-beda, ada yang 3, 4, hingga 5 unit," ungkap Andi, Minggu 20 Juli 2025.

Ia menegaskan, bahwa seluruh PJU tenaga surya yang dipasang menggunakan panel surya mandiri dan tidak tergantung jaringan listrik PLN.

"Ini sekaligus menjawab kebutuhan penerangan jalan di kecamatan-kecamatan yang selama ini minim fasilitas," tegasnya.

BACA JUGA: Perbaikan dan Penggantian Lampu PJU di Berau Dilakukan Bertahap, Dishub Minta Warga Melapor Jika Ada Kerusakan

Terkait anggaran, Andi menyebut, setiap kecamatan menerima alokasi berbeda sesuai kebutuhan dan hasil negosiasi, berkisar antara Rp2,3 miliar hingga Rp2,4 miliar yang bersumber dari APBD Murni 2025.

"Program pemasangan PJU berawal dari usulan Musrenbang di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, kemudian disaring dan ditindaklanjuti dengan survei lapangan," terangnya.

Prioritas pemasangan ditujukan pada titik-titik strategis seperti tikungan, tanjakan, area rawan kecelakaan, fasilitas umum, dan kawasan pemukiman.

Meski demikian, Andi mengakui, masih banyak keluhan dari masyarakat terkait lampu PJU yang sering mati, terutama yang masih menggunakan listrik konvensional.

BACA JUGA: Dishub Berau Targetkan Pembangunan PJU di 50 Titik Strategis

"Dulu ada sekitar 3.000 unit lampu yang terpasang langsung ke tiang listrik tanpa meteran. Ini sering bermasalah karena tidak terawat maksimal," bebernya.

Dishub Berau kini berupaya melakukan perawatan berkala, termasuk berencana mengganti sistem lama dengan PJU ber-AC bermeteran dan menggunakan lampu LED 80 watt yang lebih hemat energi.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan memudahkan pengawasan. Kendati demikian, keterbatasan jumlah teknisi menjadi kendala tersendiri.

"Bayangkan, hanya 5 orang yang menangani lampu dan 5 lagi mengurusi lampu lalu lintas di 13 kecamatan. Ditambah lagi faktor cuaca dan medan yang sulit membuat pekerjaan ini tidak bisa selesai instan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait