Bankaltimtara

Setelah Sumatera, Balikpapan Waspada Banjir dan Longsor, Begini Strategi BPBD

Setelah Sumatera, Balikpapan Waspada Banjir dan Longsor, Begini Strategi BPBD

Kondisi Bendali Balikpapan Baru, pada Sabtu 29 November lalu saat curah hujan lebat-Salsabila/Disway Kaltim-

Namun pemantauan tata ruang dan pengelolaan lingkungan tetap menjadi fokus. Guna menekan risiko genangan, longsor, dan pergerakan tanah.

Curah hujan tinggi dan pasang surut air laut menjadi faktor dominan. Usman mengungkapkan bahwa titik rawan utama ada di Jalan MT Haryono.

"Tempat pertemuan lima saluran besar. Air biasanya membutuhkan 2-5 jam untuk surut saat pasang laut," ucapnya.

Data lima tahun terakhir mengenai kejadian banjir besar masih dikumpulkan, sehingga BPBD belum bisa merilis angka pastinya. 

Tapi, pola tersebut menunjukkan bahwa titik-titik tertentu, terutama pertemuan saluran besar dan daerah rawan perumahan lereng, menjadi fokus mitigasi.

BPBD Balikpapan telah menyiapkan langkah mitigasi yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak.

Mulai dari edukasi dan partisipasi masyarakat, pihaknya mengimbau agar tidak membuang sampah sembarangan, termasuk kasur dan material besar.

Adapun, organisasi seperti Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) ikut memantau. Ia menyebut partisipasi masyarakat di lapangan membantu deteksi dini penyumbatan saluran air dan potensi bencana.

Kemudian, koordinasi dengan pengembang dan OPD. BPBD terus mengawasi pengembang untuk mematuhi regulasi tata ruang dan izin pembangunan.

"Tujuannya agar pembangunan tidak meningkatkan risiko banjir dan longsor," kata Usman.

Langkah itu pun, baginya, agar memastikan perumahan baru tidak memperburuk aliran air dan meminimalkan kerusakan di lereng bukit.

Selain itu, BPBD berkolaborasi dengan Basarnas, tim perawat lapangan, dan OPD lain supaya respons cepat bisa dilakukan, termasuk evakuasi masyarakat di titik rawan.

Ia mengatakan bahwa tim tersebut juga menerima informasi dari masyarakat di lapangan untuk memaksimalkan efektivitas tanggap darurat.

"Kami memantau saluran air dan membuat kanal agar tidak tersumbat. Lokasi rawan pertemuan aliran air juga diawasi ketat," tekan Usman.

Menurutnya, infrastruktur yang terawat dapat membantu mengurangi genangan dan mempercepat aliran air ke titik aman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: