Proses evakuasi dilakukan menggunakan lima kapal, namun sempat terkendala oleh hujan lebat yang membatasi visibilitas.
BACA JUGA : Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara, BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste
“Kesulitan utama kami adalah jarak pandang yang terbatas karena hujan,” ungkap Saiful Huda, seorang rescuers atau tim penyelamat dari Basarnas Balikpapan.
Berdasarkan keterangan petugas, lokasi penemuan jasad berada sekitar 8 Nautical Miles laut atau sekitar 14,8 kilometer dari Pantai Seraya, jika ditarik garis lurus dari Pantai Manggar.
Identifikasi awal mengonfirmasi bahwa pakaian pada jasad tersebut yakni jaket hitam dan celana biru, sesuai dengan yang dikenakan Sujarwo saat terakhir kali terlihat di atas Kapal Ulin Ferry pada Sabtu (30/11/2024) pukul 05.20 WITA.
Tim gabungan sebelumnya telah melakukan upaya pencarian sejak Sujarwo dilaporkan hilang pada Minggu (1/12/2024).
Kolaborasi dengan masyarakat, khususnya nelayan setempat, dianggap sangat membantu proses ini.
BACA JUGA : Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru, Disdikbud Balikpapan Tunggu Arahan Pusat
"Kerja sama dengan nelayan sangat membantu kami, terutama dalam kondisi pencarian yang tidak ideal," tambah Saiful.
Jasad Sujarwo akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan menentukan penyebab serta kronologi insiden yang hingga kini masih belum terungkap.