BACA JUGA : Kasus Pemuda Bakar Rumah yang Timbulkan Korban Jiwa, Ini Kata Psikolog
Salah satu program yang membantu penjualan adalah produk-produk KWT dibeli oleh mereka, lalu dipasarkan di etalase yang disediakan oleh PHM.
Program ini dinamai warung kejujuran yang disediakan oleh PHM.
"Kami punya program warung kejujuran, di mana kami mengambil produk dari KWT Maju Cantik dan menaruhnya di etalase yang disediakan oleh PHM," ungkap Ana.
Produk unggulan dari KWT Maju Cantik salah satunya adalah minuman jahe wangi, yang sangat diminati saat pandemi.
Jahe merah yang digunakan merupakan produk lokal yang ditanam sendiri oleh para anggota.
BACA JUGA : Perubahan Gaya Hidup Mark Zuckerberg, Dulu Sederhana, Kini Mewah
“Waktu itu jahe sangat laris, karena banyak yang mencarinya untuk kesehatan. Hal itu yang kami manfaatkan untuk di produksi lalu dijual,” lanjut Lina.
Selain jahe wangi, KWT Maju Cantik juga memproduksi berbagai olahan pangan seperti amplang, tempe, keripik singkong, dan pisang.
Produk-produk ini dipasarkan berdasarkan pesanan, terutama saat momen-momen spesial seperti lebaran, di mana pesanan keripik dan amplang bisa mencapai puluhan kilo.
“Alhamdulillah, omset kami bisa mencapai belasan juta per bulan. Ini tentu berkat dukungan dari PHM, yang selalu memberikan ruang dan kesempatan kepada kami untuk berkembang,” tutup Lina.
BACA JUGA : KPU Mahulu Ajak Masyarakat Tidak Golput di Pilkada 2024