Susah Cari Makan hingga Ancaman Diberhentikan jadi Kenangan Makmur Sebelum Tugas di PPU

Kamis 19-09-2024,13:31 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Tri Romadhani

Keluarganya juga memintanya untuk tak mengindahkan, tak setuju jika dirinya melanjutkan pengabdian di Kalimantan Timur.

Bahkan, Makmur senang dengan adanya berbagai pemberitaan penolakan akan kehadirannya.

BACA JUGA : Pendaftaran CPNS Ditutup, Pelamar di Pemkab PPU capai 2.801 Orang

"Adanya penolakan dari sini (PPU) saya senang banget pada saat itu," ucap Makmur, di Pantai Amal, Kecamatan Penajam, Selasa (17/9/2024).

Keluarganya tak setuju, Makmur pun menghadap atasannya di Kemendagri mempertanyakan dasar ditempatkannya di kabupaten PPU.

"Saat itu pilihannya cuma satu, berangkat atau berhenti tidak dengan hormat," kata Makmur, meniru ucapan atasannya.

Akhirnya ia berangkat ke PPU.

Namun, sebelum benar-benar memulai program yang akan dikerjakan, Makmur yang saat itu sedang menjadi salah satu narasumber di Kota Samarinda, begitu mau bertolak ke Balikpapan, dirinya memutar haluan pergi melihat PPU saat malam hari, begitupun rasa makanannya.

BACA JUGA : Jabatan Makmur Marbun Tinggal Sepekan, DPRD Usul 3 Nama Calon Pj Bupati PPU

Ia menyebut saat itu bertepatan dengan akhir pekan.

Sembari perjalanan menuju PPU dengan feri dari Kariangau.

Di kepala Makmur telah terbayang bagaimana rasa makanan yang bakal disantapnya.

Begitupun suasana malamnya. Namun semuanya itu hanya bayang-bayang.

Karena setibanya, ia hanya berkeliling sesaat di Kecamatan Penajam, sebelum akhirnya ke kembali ke Kota Balikpapan.

"Datang ke Penajam jam 8 malam, mau tahu seperti apa, ternyata sunyi senyap. Cari makan saja tidak ada, enggak ada apa-apa, padahal malam Minggu. Akhirnya saya makan di Balikpapan," kenangnya.

BACA JUGA : Serapan APBD PPU Baru 41 Persen, DPRD Bakal Panggil OPD

Kategori :