HUT ke-79 RI, Klaim Pemerataan Pembangunan Jokowi Tidak Sampai Mahulu

Sabtu 17-08-2024,09:01 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Hariadi

Sehingga saat kondisi hujan rintik saja, jalan tersebut berubah menjadi lumpur dan tentunya sangat licin.

BACA JUGA: Total APBD Paser 2024 usai Perubahan Tembus Rp 5,4 Triliun

BACA JUGA: Warga Desa Santan Tuntut Pertanggungjawaban Dampak Debu Batu Bara PT IMM

Ketertinggalan itu kerap mengundang kritikan dari masyarakat, namun nyaris tak pernah ada perubahan. 

Masyarakat setempat menilai, kampung halamannya sedang dianaktirikan, baik oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim maupun pemerintah pusat.

“Menurut saya kalau ada penilaian seperti itu ada benarnya juga, buktinya kita (Kabupaten Mahulu) yang tertinggal di Kaltim ini,” ucap Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun kepada media ini.


Kondisi salah satu jalan utama di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kaltim. -(Foto/Istimewa)-

Presiden Jokowi Klaim Pemerataan Pembangunan 

Pada Jumat, 16 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan yang diikuti secara online oleh seluruh unsur Forkompinda di Mahulu, serta daerah lain di Indonesia, dalam rangkaian peringatan HUT ke-79 RI.

BACA JUGA: Kritisi Persoalan Sosial Ekologis Pembangunan IKN, Jatam Kaltim Gelar Aksi di Kantor OIKN

BACA JUGA: Isran-Hadi Resmi Maju di Pilgub Kaltim 2024, Pengamat: Ini Ancaman Bagi Rudy Mas'ud

Dalam pidatonya, Jokowi memaparkan ketercapaian pembangunan selama 10 tahun menjabat.

Jokowi mengklaim, selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai Presiden RI telah mampu membangun sebuah pondasi peradaban baru. 

Peradaban baru dimaksud yakni pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar.

Jokowi menyebutkan, sampai saat ini telah terbangun sebanyak 366.000 kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru.

BACA JUGA: Anak Tenggelam di Muara Muntai Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Kategori :