RI Tawarkan 35 Proyek Hilirisasi ke Investor, Nilainya Mencapai Rp 2.015 Triliun

RI Tawarkan 35 Proyek Hilirisasi ke Investor, Nilainya Mencapai Rp 2.015 Triliun-(istimewa)-
NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Indonesia terus mempercepat program hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah.
Dalam upaya ini, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional tengah menyiapkan 35 proyek hilirisasi baru, yang akan ditawarkan kepada investor dengan total nilai investasi mencapai US$123,8 miliar atau setara dengan Rp2.015,6 triliun (asumsi kurs Rp16.281 per dolar AS).
Proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk mineral dan batu bara, minyak dan gas (migas), serta industri berbasis pertanian seperti oleokimia.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi dan koordinasi dengan berbagai kementerian serta lembaga terkait agar proyek tersebut dapat segera ditawarkan kepada calon investor.
BACA JUGA : Kabar Gembira! Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Lebaran, Erick Thohir: Sedang Dibahas
"Satgas telah mengidentifikasi dan menyiapkan 35 proyek dengan nilai sekitar US$123,8 miliar. Saat ini, proyek-proyek ini sedang kami matangkan dan konsultasikan dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait agar implementasinya bisa berjalan optimal," ujar Yuliot.
Hilirisasi industri merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Pemerintah ingin mengurangi ekspor bahan mentah dan lebih fokus pada produksi barang bernilai tambah tinggi yang dapat meningkatkan devisa negara.
Beberapa sektor yang menjadi fokus dalam program ini antara lain:
- Sektor Mineral dan Batu Bara
Proyek ini melibatkan pembangunan smelter untuk mengolah nikel, bauksit, tembaga, dan timah sebelum diekspor atau digunakan dalam industri dalam negeri.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bijih mentah dan mewajibkan perusahaan tambang untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
Pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV battery) juga menjadi salah satu fokus utama dalam hilirisasi sektor mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: