PASER, NOMORSATUKALTIM - Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Partai Golkar tak mempengaruhi rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk pasangan calon (Paslon) yang diusung maju di Pilkada Serentak 2024.
Begitupun di Bumi Daya, nama lain Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Paser, Ikhwan Antasari menyebut pengunduran diri di pucuk tertinggi partai berlambang pohon beringin tidak berpengaruh terhadap rekomendasi yang telah dikeluarkan.
"Saya sempat menanyakan (di internal Golkar) dan tidak akan mempengaruhi," ucap Ikhwan Antasari, ditemui usai paripurna di DPRD Paser, Rabu (14/8/2024).
BACA JUGA: Golkar-PDIP ‘Kawin’ di Pilkada Mahulu 2024, Juan Jenau: Kami Saling Melengkapi
BACA JUGA: Syarifah Masitah Terancam Ditinggal Partai Sendiri, PKB-Golkar Kompak Usung Fahmi Fadli
Dirinya bilang, saat pendaftaran paslon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser pada 27-29 Agustus 2024 menggunakan B1-KWK.
Untuk diketahui tanpa form itu, dukungan partai dianggap belum sah.
"Untuk mendaftar kita serahkan B1-KWK ke KPU," sebut Ikhwan yang juga Ketua Komisi II DPRD Paser.
Ikhwan melanjutkan, SK atau rekomendasi yang sebelumnya telah dikeluarkan untuk Pilkada Paser yakni paslon Fahmi Fadli (Ketua DPC PKB Paser) serta dirinya, sebagai calon bupati dan wakil bupati Paser tak bakal berubah.
BACA JUGA: Istana Membantah Jokowi Terlibat dalam Pengunduran Airlangga dari Golkar
BACA JUGA: Golkar Masih Enggan Buka Nama Calon Bupati yang Diusung pada Pilkada Kukar
"SK itu mengikat. Nama yang sudah ada (sesuai rekomendasi) tak berubah, sudah bulat," tutur Ikhwan.
Pada 20 Agustus nanti Golkar bakal menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) ke-11.
"Infonya tanggal 20 nanti Munas, jadi pendaftaran di KPU masih sempatlah. Jadi mundurnya Pak Airlangga tidak mempengaruhi dan nama yang diusulkan tak akan berubah," tandas Ikhwan.