Mengenal Anggrek Hitam yang Menjadi Maskot MTQN 2024 di Kaltim

Kamis 01-08-2024,09:16 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun yang mirip dengan daun tunas kelapa muda.

Meskipun disebut "anggrek hitam", tanaman ini tidak sepenuhnya berwarna hitam. Jadi jangan terkecoh dengan anggrek hitam dari Papua.

Bagian yang berwarna hitam adalah lidah bunga atau labellumnya, sementara kelopak bunganya berwarna hijau kekuningan. 

BACA JUGA: Lolos Final Piala Presiden 2024, Pelatih Borneo FC Tidak Menampik Adanya Faktor Keberuntungan

BACA JUGA: Ditemukan Jasad Seorang Pria Mengambang di Selokan

Anggrek hitam memiliki aroma harum yang khas dan biasanya mekar pada bulan Maret hingga Juni.

Habitat Anggrek Hitam

Anggrek hitam umumnya ditemukan di pohon-pohon tua, dekat pantai dan rawa dataran rendah, atau di dekat sungai-sungai.

Saat ini, anggrek hitam masih bisa ditemukan di Cagar Alam Kersik Luway, Kalimantan Timur. 

Namun, populasinya semakin menurun karena habitatnya yang semakin menyusut akibat kerusakan lingkungan, reklamasi, pembukaan lahan pertanian, dan perdagangan ilegal. 

Peningkatan koleksi oleh pecinta anggrek yang tidak terkendali juga turut mengancam keberadaan anggrek ini di alam liar.

BACA JUGA: Punya Peluang Besar, Wabup Mahulu Dorong Masyarakat Tekuni Budidaya Kakao

BACA JUGA: Taman Samarendah Harus Steril, Masyarakat Diimbau Parkir di Museum Kota Samarinda


Populasi anggrek hitam di habitat asli semakin menurun karena perburuan liar. -(Foto/Antara)-

Anggrek hitam termasuk dalam tumbuhan yang dilindungi berdasarkan PP RI No 7 Tahun 1999. Tanaman ini juga tercantum dalam Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Liar Hewan dan Tumbuhan Langka (CITES), yang melarang perdagangan ilegal anggrek ini. 

Upaya konservasi dan perlindungan habitat menjadi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan populasi anggrek hitam di alam.

Kategori :