Dilansir dari CNA, restoran House of Seafood, melalui CEO-nya Francis Ng, mengungkapkan bahwa para koki mereka sedang beradaptasi dengan penggunaan serangga sebagai bahan makanan.
Ng menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah membersihkan serangga secara menyeluruh sebelum memanggangnya dalam oven. "Langkah pertama untuk para koki kami adalah membersihkannya, setelah itu mereka akan memanggangnya dalam oven," ujarnya.
House of Seafood juga menyatakan dalam sebuah posting Facebook pada 29 Juni bahwa mereka sedang mempersiapkan menu serangga baru dan tidak akan mengenakan biaya tambahan kepada pelanggan untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mempromosikan serangga sebagai pengganti protein.
BACA JUGA: Kesepian Dapat Meningkatkan Risiko Stroke pada Orang Lanjut Usia
Serangga adalah Sumber Protein
Peternakan serangga untuk makanan manusia dan pakan hewan telah dipromosikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) karena manfaatnya sebagai sumber protein yang berkelanjutan.
Serangga seperti jangkrik, belalang, dan ulat tepung kaya akan protein, antioksidan, serta mineral seperti besi, seng, tembaga, dan magnesium.
Konsumsi serangga sebagai sumber protein dianggap lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan sumber protein konvensional.
Otoritas Singapura berharap restoran-restoran setempat dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperkenalkan menu baru yang menarik bagi konsumen.
BACA JUGA: Mbappe Akui Tampil Buruk, Prancis Tumbang di Semifinal Euro 2024
Daftar 16 Serangga untuk Konsumsi
Berikut adalah jenis serangga yang telah disetujui SFA untuk konsumsi manusia:
1. Jangkrik Rumah (Acheta domesticus)
2. Jangkrik Berpita (Gryllodes sigillatus)
3. Jangkrik Umum/Lapangan (Teleogryllus testaceus / Teleogryllus mitratus)
4. Jangkrik Hitam/Lapangan (Gryllus bimaculatus)