MAHAKAM ULU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) resmi membangun Gereja Katolik bernama Santo Bonifasius di Jalan Poros Kampung Sebenaq, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.
Pembangunan gereja tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, Kamis (4/7/2024).
Acara peletakan batu pertama diawali dengan doa yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Samarinda, Mgr Yustinus Harjosusanto.
Uskup Yustinus berharap dengan dibangunnya gereja tersebut senantiasa dapat menumbuhkan iman umat Katolik, terutama yang berdomisili di sekitar gereja tersebut.
"Gereja dibangun karena ada gereja yang adalah jemaat/umat. Kalau nggak ada jemaat tidak mungkin ada gereja. Kita harapkan dengan pembangunan gereja ini kualitas iman umat Katolik senantiasa terus tumbuh dan berkembang menyerupai ajaran kristus," ucap Uskup Yustinus Harjosusanto dalam khotbahnya.
BACA JUGA : Ombudsman Kaltim Pantau Layanan Publik di Mahulu Hingga ke Desa
Sementara Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menjelaskan bahwa latar belakang dibangunnya gereja tersebut karena melihat jumlah umat Katolik di Mahulu terus berkembang, bahkan tidak mampu lagi diampung gereja yang ada, terutama saat hari raya besar keagamaan seperti Natal dan Paskah.
Menurutnya, Lokasi yang dibangunkan gereja tersebut juga dianggap sangat strategis karena masuk dalam wilayah pusat perkotaan, meskipun kondisi sekarang belum terlalu ramai.
"Seperti kita ketahui bahwa di Mahulu ini umat Katolik cukup banyak, bahkan pada saat hari raya, Gereja yang ada seperti di Long Melaham dan Ujoh Bilang selalu meluap dan tentunya pelaksanaan ibadah jadi tidak nyaman sesuai yang kita harapkan," ucap Bonifasius.
Pembangunan rumah ibadah ini juga sebagai wujud komitmen Pemkab Mahulu dalam mendukung perkembangan iman seluruh umat, tidak hanya bagi umat Katolik tapi seluruh umat beragama yang berada di wilayah Kabupaten Mahulu.
"Tidak menutup kemungkinan kedepannya kita akan bangun juga tempat ibadah bagi yang lain. Karena di Sebenaq ini sudah ditetapkan sebagai pusat ibu kota Mahulu, maka tentunya pertumbuhan umat juga terus bertambah, termasuk saudara kita yang Muslim, Protestan dan lainnya," ujar Bupati Mahulu dua Periode itu.
BACA JUGA : Tiga Personel Polres Mahulu Naik Pangkat, Begini Pesan Kapolres
Ia menjelaskan, pemilihan nama Gereja tersebut telah disetujui oleh Uskup Keuskupan Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto.
Kemudian, Nama Gereja tersebut tidak ada kaitannya dengan namanya. Melainkan untuk mengenang nama Santo Bonifasius yang merupakan seorang uskup dan martir di Jerman.
"Jadi bukan karena nama bupatinya Bonifasius. Kebetulan saja nama kami sama, Bonifasius. Karena dulu Santo Bonifasius merupakan pelindung bagi umat Katolik, jadi kita pakai namanya di sini untuk pelindung gereja kita di sini," jelas Bupati Bonifasius.