Untuk itu, ia berharap agar proses pembangunan Gereja tersebut dapat berjalan lancar, dan tentunya dapat selesai tepat waktu.
"Saya berharap pembangunannya cepat selesai dan tepat waktu. Tentu kedepannya kita akan bangun juga tempat ibadah bagi umat yang lain. Karena kita tidak ingin membeda-bedakan, semua kita perlukan sama di Mahulu ini," terangnya.
BACA JUGA : Jaga Kelestarian Habitat Ubur-ubur di Kakaban, Pemkab Berau Dapat Apresiasi dari Kemenparekraf
Sumber Anggaran Dari APBD Mahulu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kadis PUPR) Mahulu, Didik Subagya menyebutkan bahwa anggaran untuk pembangunan gereja tersebut bersumber dari APBD Murni 2024 Mahulu dengan nilai kontrak sebesar Rp 63.798.200.000.00.
"Lahan yang digunakan ini seluas 200mX60m. Lahan ini merupakan hibah dari bapak Bupati Bonifasius," ungkap Didik.
Dalam proses pembangunannya menggunakan dua kontraktor yakni PT Arafah Alam Sejahtera sebagai pelaksana pembangunan dan PT Mutiara Design Konsultan sebagai konsultan perencana.
Dengan total waktu kontrak pekerjaan selama 230 hari kerja atau berkahir pada tanggal 31 Desember 2024 mendatang.
Meski demikian, Menurutnya, kelancaran proses pembangunan tentunya tergantung pada kondisi cuaca dan kelancaran distribusi material yang digunakan. Apalagi material yang digunakan sebagian besar didatangkan dari Jakarta dan Surabaya.
BACA JUGA : Warga Akan Tutup Jalan Rapak Indah Samarinda, Ini Penyebabnya
"Beberapa material memang kita sudah pesankan. Sehingga dengan waktu yang cukup ketat ini, kita targetkan selesai tanggal 31 Desember 2024. Gereja ini dua lantai dan estimasinya bisa menampung 5.000 umat," sebutnya.
Koordinator Proyek, Ratna Indriati memastikan bahwa proses pengerjaannya dapat selesai tepat waktu sesuai masa kontrak kerja yang telah ditetapkan.
"Semua material kebanyakan dari Jakarta dan Surabaya, seperti Keramik, Kaca, Kusen, Sound sistem dan lainnya, nanti akan diangkut menggunakan jalur sungai. Kita doakan mudahan bisa selesai cepat waktu," ujar Ratna.