BERAU, NOMORSATUKALTIM - Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengungkapkan, prevalensi stunting di Kecamatan Tanjung Redeb saat ini sebesar 17,95 persen.
"Dengan angka tersebut di wilayah perkotaan, ini termasuk tinggi. Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang lain, padahal kita berada di ibukota kabupaten," ungkapnya, Rabu (12/6/2024).
Menurutnya, hal ini sangat serius yang tidak dapat dilakukan penanggulangannya oleh petugas puskesmas dan petugas kader posyandu saja, tetapi ini menjadi tugas semua pihak.
"Tugas kita semua dalam arti memberikan pemahaman dan edukasi kepada orangtua yang memiliki balita atau remaja putri tentang penanggulangan stunting ini," tuturnya.
BACA JUGA : Pemkot Balikpapan Kucurkan Bantuan Keuangan Partai Senilai Rp2,26 Miliar
Untuk itu, harus melakukan penguatan fungsi Posyandu sebagai layanan kesehatan terpadu.
"Saya rasa ini harus didukung dengan dinas terkait, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A)," ujarnya.
Bupati mengintruksikan, kepada Dinas terkait untuk mendata posyandu yang ada di kabupaten Berau, terkhusus di kecamatan Tanjung Redeb.
Begitu pun dengan kegiatan yang dilakukan yang harus didampingi oleh petugas puskesmas.
"Ini harus segera kita antisipasi supaya tidak bertambah tinggi dan bagaimana caranya harus kita turunkan," katanya.
BACA JUGA : Peduli Penyandang Disabilitas, Kideco Kembangkan Sekolah Inklusi
Bupati juga mengatakan, untuk setiap posyandu, haruslah dilakukan pendampingan melalui Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A, juga harus komunikasi intens dengan Dinkes.
Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam penanggulangan angka stunting, salah satunya adanya surat edaran tentang pelaksanaan intervensi serentak pencegahan angka stunting di Kabupaten Berau.
"Bukan hanya di bulan ini saja, Dinkes dan DPPKBP3A harus selalu melakukan intervensi penurunan angka stunting setiap bulan, di wilayah ibukota kabupaten dan sekitarnya. Jadi setiap bulan posyandu harus didata," ucapnya.
Selain itu, Bupati juga mendorong peran aktif dari seluruh pernagkat BPK KPM Kader-kader Posyandu dan kelembagaan masyarakat untuk bersama-sama mengoptimalkan intervensi pencegahan stunting terhadap remaja putri.
"Remaja putri itu ada di SMA, berarti harus keliling SMA untuk memastikan anak remaja putri itu mengkonsumsi vitamin penambah darah. Lakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas terkait, supaya remaja putri kita dipastikan mengkonsumsi vitamin tambah darah," tuturnya.
BACA JUGA : Warga Muara Wis Bersama-sama Bergerak Lawan Stunting
Kemudian, calon pengantin kerjasama dengan KUA. Pasangan usia subur, ibu hamil, balita dan keluarga yang menerima manfaat.
"Tolong nanti dilakukan pendataan, lalu informasikan ke saya, insyaallah kita akan aktif memantau perkembangan dan pendampingan pembinaan kepada posyandu," ujarnya.
Menurut Bupati, upaya-upaya ini harus dilakukan di skala posyandu, dan harus optimalkan angka kunjungan, pengukuran, pemberian makanan tambahan dan penyuluhan, serta harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan.
Sebagai wujud komitmen dan konsistensi serta keseriusan pada pencegahan dan penanggulangan angka stunting di Kabupaten Berau, khususnya di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb yang merupakan Ibukota Kabupaten.
"Ini semua demi anak-anak kita, kedepan harus dipastikan kesehatan dan pertumbuhannya," imbuhnya.
BACA JUGA : Sektor Ekraf Beri Kontribusi Besar pada Pertumbuhan Ekonomi di Kaltim
Untuk itu, Bupati meminta kerjasama kepada semua pihak. Karena, kata dia, ini tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus ada kerjasama antara dinas terkait dengan posyandu harus aktif dalam menurunkan angka stunting ini.
"Dan kita juga harus melakukan inovasi-inovasi terbaik kita," tandasnya.