Dibangun sejak 1891, Masjid Tertua di Paser Tak Pernah Sepi Jamaah Salat Tarawih

Senin 18-03-2024,11:00 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Hariyadi

PASER, NOMORSATUKALTIM - Ornamen khas bercorak Kerajaan Sadurengas dan berhiaskan kaligrafi masih terus bertahan di Masjid Jami Nurul Ibadah. 

Terlihat jelas pada hiasan dinding serta mimbar khotbah berukir khas Paser. Berdiri 1851 silam, di masa kekuasaan Sultan Aji Tenggara.

Sampai saat ini, masjid ini masih terus dimanfaatkan oleh umat muslim. Bahkan saat salat tarawih Ramadan 1445 hijriah tak pernah sepi. 

Masjid ini berada di Jalan Keraton atau masih satu kawasan dengan Museum Sadurengas, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).

BACA JUGA: Ayo Serbu! Jamaah Tarawih di Masjid ini Berkesempatan Dapat Hadiah Umrah

"Setiap salat tarawih selalu ramai di sini, begitupun dengan salat lima waktu alhamdulilah tak pernah sepi," kata salah seorang pengurus Masjid Jami Nurul Ibadah, Baharuddin, ditemui usai tarawih, Minggu (17/3/2024) malam.

Jika ingin melaksanakan salat tarawih di masjid itu, warga harus cepat-cepat datang. Jika lambat datang, shaf dipastikan sudah penuh dan akan sesak oleh jamaah. Tak hanya bagian dalam masjid, bagian terasnya juga dipenuhi jamaah.

Masjid Jami Nurul Ibadah atau disebut juga masjid tua Keraton menjadi salah satu spot wisata religi. Bahkan jelang Ramadan dan setelah Idulfitri dipastikan lebih ramai pengunjung berdatangan. Ada yang dari Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan hingga wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

"Membludak biasanya dua hari setelah lebaran. Karena pengunjung ini lebih dulu berziarah di makam raja-raja dan kemudian sekaligus menyempatkan diri salat di Masjid Keraton ini," jelasnya.

BACA JUGA: Cepat Diurus! Menteri AHY Jamin Sertifikasi Tanah Wakaf Gratis Tanpa Pungutan


Jamaah salat Tarawih di Masjid Jami Nurul Ibadah, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim).-(Disway Kaltim/ Awal)-

Untuk mempermudah jemaah atau masyarakat yang melakukan wisata religi. Terdapat hiasan dinding digital. Tak hanya dilengkapi dengan waktu salat. Tetapi tertulis pula tahun berdirinya rumah ibadah itu. Tepat tertulis di atas mimbar.

Bagian tengah masjid terdapat 12 anak tangga yang mengelilingi tiang menembus plafon. Dulunya digunakan muazin dengan naik ke atas menuju menara masjid, dan mengumandangkan azan. Namun kini tak lagi digunakan, seiring perkembangan teknologi pengeras suara. 

BACA JUGA: Eks Bandara Temindung Bakal Disulap Menjadi Ruang Kreasi Pegiat Ekraf Kaltim

Masjid Jami Nurul Ibadah telah tiga kali dipugar. Pertama  1970-an. Sebelumnya mimbar tepat berada bagian tengah masjid, hingga akhirnya dipindahkan lebih ke depan. 

Kategori :