Dibangun sejak 1891, Masjid Tertua di Paser Tak Pernah Sepi Jamaah Salat Tarawih

Senin 18-03-2024,11:00 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Hariyadi

Renovasi kedua berlangsung pada 2010, serta yang terakhir pada 2012 lalu.

Renovasi ini tak mengubah bentuk masjid sejak awal berdiri. Hanya mengganti beberapa bagian masjid yang terlihat rapuh. 

Konstruksi Masjid Jami Nurul Ibadah berbahan dasar kayu jati.

Dulu sebelum dialiri listrik. Masjid itu hanya memanfaatkan lampu pelita tanpa semprong, sebelum berkembang menggunakan lampu strongking sebagai penerangan pada 1969 silam.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Kunjungi Kaltim, Monitoring Proyek IKN di PPU

Selain itu terdapat jam matahari. Dimana sebatang besi menancap tepat bagian tengah lempengan batu marmer. Terdapat 6 ruas. Konon ceritanya penentuan waktu salat dilihat dari bayangan besi tembaga di atas marmer. 

Jika matahari tepat di atas batang besi tembaga. Dan tidak ada bayangan besi tembaga melindungi sinar matahari ke permukaan marmer. Maka bisa dipastikan waktu salat dzuhur tiba. 

Sebagian besar masjid itu berbahan dasar kayu dan tak berubah bentuk. Konstruksi bangunan masih asli. Berbagai kegiatan keagamaan aktif dilaksanakan. 

"Selain salat lima waktu, juga dilakukan tadarus, buka puasa bersama hingga tarawih," tutupnya.

Kategori :