Ketua Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparudin, menyatakan bahwa timnya telah menyaksikan secara langsung kemajuan pembangunan terowongan tersebut.
Pihaknya optimis bahwa terowongan tersebut dapat diresmikan oleh Wali Kota Samarinda pada bulan Oktober 2024.
"Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung kelancaran pembangunan terowongan ini, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Samarinda secara keseluruhan, terutama dalam upaya mengurai kemacetan," katanya.
BACA JUGA: KPU Samarinda Jadwalkan Pleno Rekapitulasi Suara Awal Maret Ini
Menurut Syaparudin, proyek terowongan ini juga mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Ia memastikan bahwa aktivitas masyarakat tidak terganggu oleh proyek ini.
"Kami terus memantau proses pembangunan terowongan ini tanpa adanya hambatan yang berarti," katanya.
Proyek Senilai Rp400 Miliar
Pembangunan terowongan atau tunnel yang menghubungkan jalan Sultan Alimuddin menuju jalan Kakap dimulai sejak 19 Januari 2023 lalu.
Saat groundbreaking proyek, Wali Kota Andi Harus dalam pidatonya mengatakan, terowongan dengan panjang 700 meter ini dibiayai APBD Kota Samarinda, dengan anggaran Rp 400 miliar.
BACA JUGA: Penyebab Kebakaran di Gunung Sari Ulu, Balikpapan Masih Diselidiki Polisi
Proyek yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk ini, disebut sebagai proyek terowongan pertama di Indonesia yang dinisiasi oleh pemerintah daerah (Pemda).
“Info dari PT PP tadi, di Indonesia, inisiasi pembangunan terowongan oleh Pemda ini baru pertama kalinya dilakukan oleh Pemkot Samarinda. Karena pembangunan tunnel ini biasanya hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat saja,” aku Wali Kota.
Andi Harun mengatakan, pembuatan tunnel ini untuk mengurai kepadatan lalu lintas di sekitar Gunung Manggah.
BACA JUGA: Tidak Miliki Akses Darat, Kampung Long Laai di Kabupaten Berau Butuh Jembatan