Terus Dikritik Dewan Soal Anggaran, Ini Jawaban Ketua DBON Kaltim Zairin Zain

Sabtu 21-10-2023,21:02 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

Samarinda, nomorsatukaltim – Ketua Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim, Zairin Zain, menanggapi banyaknya kritikan dari DPRD Kaltim. Ya, dewan menilai anggaran untuk DBON Kaltim terlalu besar.

Sebelumnya, kritikan dilontarkan anggota fraksi PDIP DPRD Kaltim Marthins. Dirinya menilai honor tim Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim yang mencapai 20 persen dari total dana hibah terlalu besar.

"Seharusnya ini perlu dikaji ulang. Saya minta BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) Perwakilan Kaltim dan Itwil (Inspektokrat wilayah) Kaltim untuk segera mengaudit ini,” ungkap Marthinus belum lama ini.

baca juga: Anggaran DBON Tak Wajar, Dewan Minta BPK Turun Tangan

Menanggapi hal tersebut, Zairin pun angkat bicara. Ia menuturkan anggaran hibah DBON senilai Rp 31 miliar sudah melalui sejumlah prosedur. Termasuk persetujuan dari gubernur Kaltim sebelumnya, Isran Noor. Malah anggaran Rp 31 miliar itu dinilainya pas-pasan. 

“Itu sudah nge-pres untuk bayar pelatih, siapkan pembinaan atlet dan lain-lain. Termasuk membuat pemondokan untuk cabor-cabor, kemudian membina atlet-atlet muda dari SD sampai SMP,” sebutnya.

Zairin juga menyampaikan kalau anggaran itu sebenarnya masih terbilang kecil. Apalagi cuma hibah dari pemerintah. Ia pun menyayangkan kenapa para legislator justru menyinggung institusinya.

Malah Zairin membandingkan anggaran itu tidak sebanding dengan penyertaan modal bagi perusahaan daerah (perusda).

“Sekarang begini, dibandingkan anggaran kami yang cuma Rp 31 miliar, masih kalah jauh dengan Perusda, harusnya itu yang disorot. Kerja kami juga nyata, ril.”    

Mantan Kepala Badan Perencanaan Dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim itu juga sempat menyebut rincian penggunaan anggaran. Sebagai contoh anggaran pembinaan satu cabor bisa mencapai Rp 1 miliar.

Itu sudah termasuk biaya untuk pemondokan, membayar pelatih, hingga memenuhi nutrisi para atlet muda. Termasuk juga hal-hal lain seperti mendatangi orang tua yang tidak ingin anaknya bertanding.

“Jadi DBON ini ada kerjanya, karena itu sudah SOP dari DBON pusat.”

Setelah membina, atlet-atlet muda yang berpretasi tadi kemudian diserahkan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim untuk dibina lebih lanjut.

Zairin katakan pula kalau DBON cs sempat dipanggil oleh Penjabat (Pj) gubernur Kaltim Akmal Malik. Dihadapan Pj gubernur, Zairin menjabarkan semua program dan progres yang sudah dilakukan oleh DBON.

Akmal pun hanya berpesan singkat kepadanya. “Tidak ada evaluasi yang gimana-gimana cuma dibilang buktikan dengan kerja dan karya nyata, itu saja,” tutupnya. (*)

 

 

 

 

 

Kategori :