Menata Ulang Peta Pendidikan Kota: Pemkab Berau Siapkan SMP Baru untuk Jawab Kepadatan
Wakil Bupati Berau, Gamalis-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau kini tengah memetakan solusi strategis untuk mengatasi persoalan keterbatasan kapasitas sekolah menengah pertama (SMP), terutama di kawasan padat penduduk seperti Tanjung Redeb.
Wacana tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Berau, Gamalis usai melakukan peninjauan secara langsung ke SMP Negeri 2 Tanjung Redeb dalam rangka evalusi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.
Dalam kunjungannya, Gamalis mendapati bahwa kapasitas ruang belajar yang tersedia di sekolah tersebut tidak sebanding dengan jumlah siswa masuk, terlebih setelah menampung limpahan dari dua sekolah lain.
“Satu sekolah yang kami ambil sampling itu SMP 2 Tanjung Redeb. Kapasitasnya 256 orang. Tapi ada tambahan sekitar 64 siswa yang merupakan lemparan dari SMP 1 dan SMP 3 Tanjung Redeb,” ujar Gamalis.
Hal ini mencerminkan bahwa kapasitas sekolah di pusat kota tak lagi mampu menampung seluruh lulusan SD yang masuk zonasi wilayah tersebut.
Padahal, secara geografis SMP Negeri 2 merupakan sekolah terdekat bagi warga Gunung Panjang dan Murjani. Namun karena aturan zonasi, mereka tetap tidak memenuhi kriteria.
“Secara jarak, SMP 2 paling dekat dengan Gunung Panjang dan Murjani. Tapi karena jaraknya di atas 800 meter, mereka tidak memenuhi syarat zonasi,” jelasnya.
Gamalis mengungkapkan, persoalan semakin kompleks karena secara fisik, sekolah tersebut tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan perluasan atau penambahan ruang belajar, mengingat jumlah rombongan belajar telah mencapai 28 kelas, yang merupakan batas maksimal sesuai kapasitas lahan dan ketentuan teknis bangunan sekolah.
“Tidak memungkinkan untuk penambahan lokal lagi. Karena sudah batas maksimal kalau tidak salah, 28. Itu sudah menjadi batas maksimal,” jelas Gamalis.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Berau saat ini tengah menyiapkan opsi pembangunan SMP baru di kawasan pusat kota.
Salah satu lokasi yang dipertimbangkan adalah lahan milik Korpri seluas sekitar satu hektare, yang diupayakan dapat difungsikan untuk kebutuhan sekolah.
“Kami sedang diskusikan dan melobi Korpri. Di sana ada lahan sekitar satu hektare yang bisa digunakan khusus untuk SMP,” ujar Gamalis.
Ia menegaskan, pembangunan sekolah baru ini memang diprioritaskan pada jenjang menengah pertama, karena saat ini jumlah SD di kota sudah mencukupi, namun tidak sebanding dengan daya tampung SMP yang ada.
“SD kita sudah cukup banyak, tapi lulusan SD ini belum semua bisa tertampung di SMP, khususnya yang berada di tengah kota,” tutupnya. (ADV/Prokopim Berau)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

