Jaring Bibit Atlet Sejak Dini, Dispora Kaltim Dorong Anggar Masuk Sekolah
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading.-Topan Setiawan/nosa-

1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya memperluas pembinaan cabang olahraga (cabor).
Salah satu perhatian saat ini tertuju pada cabor anggar, yang dinilai masih belum populer di kalangan pelajar.
Untuk itu, Dispora mendorong agar olahraga anggar mulai dikenalkan secara sistematis di lingkungan sekolah.
Menurut Rasman Rading, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, pengenalan anggar di satuan pendidikan formal merupakan langkah strategis dalam menjaring bibit-bibit atlet usia dini.
Ia menyebut, langkah ini hanya bisa tercapai jika ada kerja sama antara pengurus cabor anggar, Dinas Pendidikan, dan sekolah-sekolah di daerah.
"Kami minta pengurus provinsi dan kabupaten/kota dari cabor anggar untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Tujuannya agar sekolah-sekolah bisa membentuk sentra-sentra olahraga, khususnya bagi siswa yang punya bakat atau sudah menjadi atlet,” kata Rasman saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (10/7/2025).
Dispora menilai bahwa keterbatasan informasi dan sosialisasi menjadi penyebab utama rendahnya minat terhadap olahraga anggar. Di banyak sekolah, olahraga ini bahkan belum dikenal sama sekali.
Padahal, di beberapa daerah, anggar mulai berkembang meskipun masih dalam lingkup komunitas terbatas.
"Kalau tidak ada sosialisasi, siapa yang akan kenal olahraga anggar? Ini olahraga yang menantang dan punya potensi prestasi, tapi belum semua sekolah tahu,” ujarnya.
Selain kurangnya informasi, pengembangan anggar di daerah juga menghadapi hambatan lain seperti keterbatasan pelatih dan mahalnya peralatan.
Rasman mengakui bahwa pembinaan cabor ini memang tidak bisa dilakukan secara instan, namun pemerintah berkomitmen memberikan dukungan secara bertahap.
"Kami memang tidak bisa bantu sekaligus, tapi pelan-pelan akan kami bantu peralatannya. Karena memang peralatan anggar itu cukup mahal. Mudah-mudahan ke depan bisa kita bantu juga ke kabupaten/kota lain,” jelasnya.
Menurut Rasman, tanggung jawab pembinaan anggar tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah provinsi.
Peran aktif dari pemerintah kabupaten/kota, sekolah, dan pengurus cabang olahraga sangat diperlukan. Terutama dalam membentuk klub-klub kecil di sekolah sebagai tempat awal pembinaan dan pengembangan minat siswa.
"Kabupaten/kota juga harus punya andil. Bentuk klub-klub di sekolah, ajukan kebutuhan, baru nanti bisa dibantu. Tapi kita juga paham, tidak semua daerah siap karena anggaran terbatas,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
