Bankaltimtara

Usai Kejurnas Kurash, Dispora Kaltim Lakukan Evaluasi

Usai Kejurnas Kurash, Dispora Kaltim Lakukan Evaluasi

Kejurnas Kurash 2025 yang digelar 17–20 Juni di GOR Kadrie Oening Samarinda.-Gathan/ Nomorsatukaltim-


SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Setelah sukses menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kurash 2025 yang digelar 17–20 Juni di GOR Kadrie Oening Samarinda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading mengatakan, meskipun pelaksanaan secara umum berjalan lancar, bahkan mendapat apresiasi dari pengurus pusat, evaluasi tetap diperlukan untuk perbaikan ke depan.

“Tentu semuanya harus kita evaluasi, mulai dari pelaksanaan, kualitas pelatih, hingga teknis penyelenggaraan. Yang baik kita pertahankan, yang kurang kita benahi,” ujarnya.

Rasman juga menegaskan bahwa dari sisi dukungan anggaran, provinsi akan terus hadir secara maksimal. Namun, ia mengingatkan agar pengurus cabang olahraga juga melakukan pembenahan internal.

“Kalau anggaran insyaallah aman. Tinggal bagaimana pengurus melakukan upaya nyata, bukan malah sibuk mengurusi sesama pengurus,” tegasnya.

Dispora Kaltim juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Menurut Rasman, ke depan harus ada pelatihan intensif untuk pelatih dan wasit kurash di Kaltim. Tanpa keduanya, prestasi akan sulit dicapai secara berkelanjutan.

“Prestasi tidak mungkin hadir tanpa pelatih bersertifikasi. Maka pelatih dan wasit harus kita siapkan. Karena keberhasilan itu hasil dari kolaborasi atlet, pelatih, pengurus, dan perangkat pertandingan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengprov Ferkushi Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menekankan perlunya perencanaan matang ke depan.

Ia menyebut meskipun Kaltim berhasil keluar sebagai juara umum kedua, ada banyak aspek teknis yang harus diperkuat.

“Kalau kita bicara prestasi tanpa perencanaan, itu nonsense. Harus dimulai dari rekrutmen, pelatihan, pemusatan latihan. Baru bisa kita bicara target,” ungkap Sapto.

Ia mengakui bahwa dengan segala keterbatasan waktu dan persiapan, hasil yang diraih cukup membanggakan. Kaltim keluar sebagai juara umum dua dengan total 20 medali, tertinggi dalam jumlah keseluruhan, meskipun berada di bawah DKI Jakarta dalam perolehan emas.

“Ini jadi bahan ukur kami. Prestasi ini bukti kerja keras semua pihak. Meskipun kurash ini baru, tapi sudah menunjukkan potensi besar,” lanjutnya.

Baik Dispora maupun Ferkushi Kaltim sepakat bahwa keberhasilan ini harus dijadikan pijakan awal, bukan titik akhir. Dengan perbaikan menyeluruh dan kolaborasi lintas pihak, mereka optimistis prestasi kurash Kaltim bisa ditingkatkan di ajang nasional bahkan internasional. (ADV/GTN)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait