Bankaltimtara

Pengurus TPS3R Dilatih Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Pengurus TPS3R Dilatih Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Peserta pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di TPS3R Barokah, Kecamatan Loa Kulu.-ist--


Banner Diskominfo Kukar 2025 Rev--

KUKAR, NOMORSATUKALTIM – Komitmen untuk mewujudkan Kutai Kartanegara bebas dari sampah semakin ditegaskan melalui pelatihan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang digelar di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Barokah, Kecamatan Loa Kulu.

Kegiatan ini diikuti para pengurus TPS3R dari Kecamatan Muara Kaman, Muara Wis, dan Muara Mutai yang hadir untuk menimba ilmu, berbagi pengalaman, serta mempelajari sistem pengelolaan sampah terpadu yang telah diterapkan secara konsisten di TPS3R Barokah.

Pelatihan yang dilaksanakan Rabu, 30 April 2025, ini diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara, dan turut dihadiri Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah P3, Kasi Pelayanan Umum, serta seluruh peserta dari tiga kecamatan.

TPS3R Barokah dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dinilai sukses dalam menjalankan sistem pengelolaan sampah modern dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan dan pengurangan sampah rumah tangga.

Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Loa Kulu, Muhammad Fadil, S.Sos, mengapresiasi antusiasme peserta yang datang dari berbagai kecamatan untuk belajar langsung dari pengalaman lapangan di Loa Kulu.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan pelatihan ini,” ujar Muhammad Fadil.

Ia berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat di wilayah masing-masing dan memperkuat kolaborasi lintas kecamatan untuk mendukung program One Zero Waste.

“Semoga apa yang didapat di TPS3R Barokah bisa menjadi inspirasi dan diterapkan, sehingga program One Zero Waste di Kutai Kartanegara berjalan optimal,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Muhammad Fadil menjelaskan bahwa TPS3R Barokah kini tidak lagi menggunakan pola lama berupa sistem angkut-buang, melainkan telah mengadopsi sistem modern dengan pemilahan sampah berdasarkan fungsi dan jenisnya.

“Dengan sistem baru ini, beban volume sampah di TPA bisa ditekan, dan pengelolaan jadi lebih efektif,” ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa selama enam bulan di tahun 2024, sekitar 160,35 ton sampah organik dan non-organik berhasil dikelola di TPS3R Barokah. Sementara itu, dalam kurun waktu tiga bulan pertama tahun 2025, telah tercatat 79,720 ton sampah berhasil diolah dengan pendekatan berbasis 3R.

Sebelum sistem modern diberlakukan, TPS3R Barokah harus membuang hingga dua truk penuh sampah ke TPA setiap hari, namun kini volume tersebut telah menurun secara signifikan.

Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh pengelola TPS3R di berbagai kecamatan mampu memperkuat komitmen terhadap prinsip pengurangan sampah dan menerapkan sistem 3R secara konsisten di wilayah masing-masing. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: