Kasus ISPA Tembus 19 Ribu dalam 2 Bulan, DKK Balikpapan: Waspada Cuaca Ekstrem!
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Balikpapan menunjukkan peningkatan signifikan dalam 2 bulan terakhir di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat 10.772 kasus ISPA pada Oktober 2025, kemudian 8.308 kasus pada November 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiati menyampaikan, bahwa angka tersebut menggambarkan tren keluhan gangguan pernapasan yang terus meningkat dan memerlukan kewaspadaan masyarakat.
"Dalam perubahan cuaca yang sangat ekstrem seperti ini, kami mengimbau masyarakat untuk menerapkan universal precaution atau perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya saat dikonfirmasi, pada Selasa 2 Desember 2025.
BACA JUGA: Risiko ISPA Meningkat, Dinkes Balikpapan Ingatkan Warga Dampak Cuaca Ekstrem
Ia menjelaskan, bahwa ketidakstabilan cuaca, mulai dari curah hujan tinggi hingga perubahan suhu mendadak, menjadi pemicu utama meningkatnya gangguan pernapasan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Layanan kesehatan di sejumlah puskesmas dan klinik mulai menerima lebih banyak pasien dengan gejala batuk, demam, sesak napas, dan iritasi tenggorokan.
Apabila tidak ditangani sejak dini, ungkap Alwiati, peningkatan kasus berpotensi membebani fasilitas pelayanan kesehatan selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung.
Selain itu, masyarakat diminta memperkuat langkah preventif melalui universal precaution, seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker di lingkungan berisiko dan ruang tertutup, menghindari polusi, dan memastikan ventilasi udara di rumah.
BACA JUGA: Kasus DBD di Kubar Menurun, Tapi Dinkes Ingatkan Warga Tetap Siaga
"Termasuk juga menjaga daya tahan tubuh melalui makanan bergizi, hidrasi cukup, dan tidur berkualitas," katanya.
"Perbaiki pola hidup, makan makanan bergizi, minum air yang cukup. Bila sakit, segera ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas," sambungnya.
Ia menuturkan, peningkatan mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun turut memperbesar peluang penyebaran penyakit.
Ia menekankan terhadap warga yang bepergian atau baru kembali dari luar daerah diminta lebih disiplin melindungi diri dan orang sekitar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
