Bankaltimtara

Samarinda-Kukar Kerja Bareng Tangani Banjir dari Aliran Kawasan Hulu

Samarinda-Kukar Kerja Bareng Tangani Banjir dari Aliran Kawasan Hulu

Bendungan Benanga yang menjadi penampungan air di wilayah perbatasan Samarinda-Kukar.-Rahmat/Disway Kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Banjir yang terus berulang di Samarinda tidak sepenuhnya disebabkan persoalan drainase dalam kota.

Pemkot Samarinda menuding aliran air dari kawasan hulu di Kukar, turut berkontribusi terhadap meningkatnya debit air yang mengalir ke Sungai Karang Mumus (SKM).

Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparuddin, mengungkapkan bahwa Wali Kota Samarinda dan Bupati Kukar telah bersepakat.

BACA JUGA:Kasus TBC Samarinda Masih Tinggi, Dinkes Bentuk Tim di Seluruh Kecamatan

Yakni menjadikan penanganan banjir sebagai kerja bersama lintas wilayah. Pendekatan ini dirasa mendesak, mengingat karakter aliran air yang tidak mengenal batas administratif.

“Kami sudah turun langsung ke Samarinda Utara, tepat di wilayah perbatasan Samarinda dan Kukar. Sebagian besar air berasal dari hulu di Kukar,” tutur Syaparuddin.

BACA JUGA:37 Remaja Samarinda Terjaring

Berdasarkan pemetaan Pemkot Samarinda, terdapat tiga jalur utama aliran air dari wilayah Kukar yang langsung menuju SKM.

Sungai Bawang, Badak Mekar, dan Muara Badak.

BACA JUGA:Ramai Fatwa MUI soal Pajak dan Retribusi, Begini Tanggapan Wali Kota Samarinda

Ketiga aliran itu bertemu di daerah Tanah Datar, kemudian melewati Desa Budaya Pampang, masuk ke Waduk Benanga.

Sebelum akhirnya bergerak ke kawasan hilir Samarinda yang dikenal rawan banjir.

“Aliran tersebut melewati Pampang, mengarah ke Waduk Benanga, lalu membanjiri sejumlah titik rawan di hilir Samarinda,” jelasnya.

Selain tiga jalur besar itu, Sungai Lantung juga menjadi penyumbang signifikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: