Pengendalian Banjir Jadi Prioritas, Kolam Retensi Baru Akan Dibangun di Kawasan Bandara APT Pranoto
Kolam Retensi yang ditinjau DPRD Samarinda di wilayah Bandara Apt Pranoto.-Rahmat-Disway Kaltim
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan, upaya kolaboratif penanggulangan banjir akan terus dilakukan.
Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah dengan membangun kolam retensi di kawasan perbatasan Bukit Tekad Negara setelah Bandara APT Pranoto.
“Ada perkembangan positif. Perwakilan DPRD Kota Samarinda telah bertemu dengan Bupati, dan disampaikan bahwa Bukit Tekad Negara bersedia membangun kolam retensi di daerah tersebut,” ujar Andi Harun saat ditemui di Gedung DPRD Kota Samarinda, Jumat 24 Oktober 2025.
BACA JUGA:Sikapi Pemangkasan TKD, Pemkot Samarinda Ikut Sesuaikan Kebijakan Pusat
Menurut Andi, seluruh program yang diusulkan pemerintah kota kepada Kementerian Pekerjaan Umum sepenuhnya berfokus pada pengendalian banjir.
Salah satu prioritas utama yakni pembangunan sheet pile di Sungai Karang Mumus yang masih membutuhkan anggaran sekira Rp900 miliar.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengupayakan pengadaan belasan pompa air, rumah pompa, serta beberapa kolam retensi tambahan di wilayah sistem Karang Mumus.
Optimalisasi kapasitas tampung Waduk Lempake dan Waduk Benanga juga menjadi bagian dari rencana besar tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Kukar Gelontorkan Rp10 Miliar untuk Normalisasi Irigasi dan Jalan Tani Loa Ipuh
“Wilayah waduk ini termasuk dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV. Sementara proyek-proyek yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota dan provinsi masih berjalan,” jelasnya.
Politikus Partai Gerindra ini juga menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan genangan di sejumlah titik.
Berdasarkan laporan, curah hujan yang tercatat mencapai 193 mililiter per detik, lebih tinggi dibandingkan curah hujan pada Februari dan Maret lalu yang berkisar 180 mililiter per detik.
“Ini di luar anomali. Tapi tentu saya menyampaikan permohonan maaf karena kegiatan pengendalian banjir belum sepenuhnya selesai. Namun kami pastikan, penanganan ini terus berjalan dan tidak akan berhenti,” katanya.
Ia menegaskan, seluruh pihak kini bekerja sesuai porsi dan kewenangan masing-masing.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

