Bankaltimtara

Untag Samarinda Naik Kelas Mancanegara, Forum AMICO & ICCA-UP Hadirkan Tujuh Negara Peserta

Untag Samarinda Naik Kelas Mancanegara, Forum AMICO & ICCA-UP Hadirkan Tujuh Negara Peserta

Acara bergengsi yang diadakan di Swiss-Belhotel Samarinda baru-baru ini dibuka resmi oleh Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.-Topan Setiawan-Disway Kaltim

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda benar-benar mengukir sejarah akademik di Kalimantan Timur (Kaltim).

Kampus ini sukses besar menyelenggarakan dua konferensi internasional perdana secara simultan, yakni The 1st Accounting and Management International Conference (AMICO) dan The 1st International Conference on Civil Engineering, Architecture, and Urban Planning (ICCA-UP) 2025.

Acara bergengsi yang digelar di Swiss Belhotel Samarinda Sabtu kemarin, resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.

Keberhasilan Untag sekaligus menepis anggapan bahwa acara akademik berskala global hanya milik perguruan tinggi besar di Jawa.

"Kegiatan ini menjadi konferensi internasional pertama yang diselenggarakan di Kaltim oleh perguruan tinggi daerah," ungkap Wagub Seno Aji.

Wakil Rektor Untag Samarinda, Dr. Legowo Kamarubayana, S.Hut., M.P., menekankan pentingnya kolaborasi ilmiah.

“AMICO dan ICCA-UP ini adalah platform strategis bagi Untag Samarinda untuk menunjukkan komitmen kami dalam memajukan riset dan pengabdian kepada masyarakat, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” jelas Dr. Legowo.

Ia menambahkan, melalui pertemuan lintas disiplin antara Akuntansi, Manajemen, dan Teknik ini, Untag berharap lahir solusi-solusi inovatif untuk pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam menyambut era Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

 

Konferensi ini mengusung tema Sustainable Development, Smart Innovation, and Digital, berfokus membekali generasi muda dengan pemahaman terkini mengenai ekonomi, akuntansi, manajemen, teknik sipil, arsitektur, dan perencanaan kota berkelanjutan semua bidang krusial bagi IKN.

Dampak global acara ini tidak main-main. Konferensi ini menarik perhatian akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai penjuru dunia, dengan total kehadiran mencapai 650 peserta.

450 peserta hadir secara langsung (offline). Kemudian, Sisanya berpartisipasi secara daring (online).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: