Bankaltimtara

Dari Ulama Sampai Akademisi: Tolak Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

Dari Ulama Sampai Akademisi: Tolak Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Rencana pemerintah menobatkan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden RI Soeharto menuai penolakan.

Baik dari ulama hingga akademisi, ramai-ramai menolak rencana tersebut.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) termasuk di antaranya.

Gus Mus menyatakan keberatannya terhadap rencana tersebut.

BACA JUGA:Banggar DPR Sebut Dana Pemda Mengendap di Bank Tak Logis, Tanggapi Alasan Menkeu Soal Pemangkasan TKD

“Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional,” ujar Gus Mus dikutip nu online.

Pada kesempatan tersebut, ia menceritakan banyak ulama pesantren dan NU diperlakukan tidak adil selama Soeharto berkuasa.

"Banyak kiai yang dimasukin sumur, papan nama NU tidak boleh dipasang, yang suruh dipasang banyak dirobohin oleh bupati-bupati. Adik saya sendiri, kiai Adib Bisri akhirnya keluar dari PNS karena dipaksa masuk Golkar," cerita Gus Mus.

BACA JUGA:Sempat Buka MTQ sebelum Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK Bersama Pejabat Pemprov

"Kiai Sahal Mahfudh itu didatangi pengurus Golkar Jawa Tengah diminta jadi penasehat Golkar Jawa Tengah. Kiai Sahal tidak mau, saya menyaksikan sendiri," tambahnya.

BACA JUGA:Pengembangan Pesawat Tempur KF-21 Jadi Sorotan Saat Pertemuan Prabowo dan Lee Jae Myung

Gus Mus menjelaskan, banyak ulama dan pejuang bangsa yang memiliki jasa besar, tetapi keluarganya tidak pernah mengusulkan gelar pahlawan untuk mereka. Hal ini dilakukan untuk menjaga keikhlasan amal kebaikan almarhum.

“Banyak kiai yang dulu berjuang, tapi keluarganya tidak ingin mengajukan gelar pahlawan. Alasannya supaya amal kebaikannya tidak berkurang di mata Allah. Kalau istilahnya, menghindari riya’,” jelas Rais Aam PBNU 2014-2015 itu.

“Orang NU kalau ada yang ikut-ikutan mengusulkan berarti tidak ngerti sejarah,” tegas Gus Mus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: