Sultan Kutai Turunkan 1.000 Pasukan Adat untuk Pengamanan Festival Erau 2025
Ketua Umum RKB Hebby Nurlan Arafat (Putih) bersama Sultan Kutai Kartanegara, Ayahanda Aji Muhamad Arifin.-(Ist./ Dok. RKB)-
"Pada acara penutupan dan Belimbur, kami juga konsisten menjaga agar tidak ada oknum yang menodai jalannya acara," tukasnya.
Hebby menyorot adanya pengalaman sebelumnya, termasuk masalah perilaku yang mengganggu ketertiban pada saat Belimbur, sehingga langkah pencegahan menjadi prioritas.
BACA JUGA: Kesultanan Kutai Kartanegara Pastikan Erau 2025 Dihadiri Menteri Pariwisata
BACA JUGA: Taman Baru di Tenggarong Diklaim Bakal Lebih Bagus dari Teras Mahakam Samarinda
Dalam keterangan tambahan, Hebby menyebutkan kekhawatiran terhadap praktik minuman keras dan penggunaan obat-obatan terlarang yang pernah muncul pada acara belimbur di masa lampau.
Ia juga menyebutkan gangguan berupa pelecehan terhadap pengunjung perempuan yang menghadiri penutupan.
"Kami akan menghimbau semua masyarakat, terutama warga Kutai Kartanegara dan pengunjung luar daerah, menjaga tata tertib Erau," ajaknya.
Hebby juga menegaskan bahwa pasukan adat tidak akan ragu menindak tegas jika ada pihak yang mencoba merusak acara.
BACA JUGA: Lanjong Art Festival 2025 Jadi Panggung Pertunjukan Seni Kelas Dunia di Tenggarong
BACA JUGA: Festival Belian Adat Paser Nondoi Bakal Kembali Digelar, Tunggu APBD P 2025 Diketuk
Ia menyampaikan, ancaman tindakan tegas sebagai bentuk komitmen menjaga adat dan keselamatan bersama.
Namun Ia menegaskan, tindakan tersebut merupakan opsi terakhir untuk mengendalikan situasi yang mengancam ketertiban.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
