Pasokan Beras Premium ke Kaltim Turun 75 Persen, Bulog Pastikan Stok Medium Melimpah
Ilustrasi.-istimewa-
"Harga tidak berubah. Untuk wilayah II, harga beli di Bulog Rp11.300 per kilogram. Dijual di ritel modern maksimal sesuai HET, yakni Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per kemasan 5 kilogram. Ritel membeli ke Bulog Rp56.500 per sak isi 5 kilogram, lalu menjual ke masyarakat sesuai batas HET. Tidak boleh lebih dari itu," paparnya.
BACA JUGA: Ironi Masyarakat Miskin di Kutim, Rokok Lebih Penting Daripada Beras
BACA JUGA: Kutim-Bontang Memanas, Siap Head to Head ke MK Berebut Dusun Sidrap
Terkait ketersediaan, Adi memastikan stok beras medium di gudang Bulog Samarinda masih sangat besar. "Insya Allah stok kami cukup hingga akhir tahun. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan kekosongan," katanya.
Menurutnya, distribusi beras medium kini sudah berjalan dengan berbagai pola. Selain pasar murah yang digelar bersama Pemda, Polres, Kodim, dan kelurahan, Bulog juga menyalurkan beras SPHP melalui koperasi hingga jaringan ritel modern.
"Sekarang sudah mulai berjalan. Jadi masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP baik di pasar murah, koperasi, maupun Indomaret dan Alfamart. Harganya tetap sama, sesuai aturan pemerintah, tidak boleh melebihi HET," tegas Adi.
Dia menuturkan, dengan kebutuhan beras Kaltim yang mencapai 29.000–34.000 ton per bulan, keberadaan Bulog sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan.
BACA JUGA: Kelas Menengah Indonesia Terancam Jadi Miskin, Ekonom: Pemerintah Harus Beri Insentif
BACA JUGA: Kritik Pidato RAPBN 2026 Prabowo, Ekonom Sebut Ambisi Menghapus Defisit Bukan Perkara Mudah
Untuk itu, pasar murah akan terus digelar di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar yang paling terdampak kelangkaan beras premium.
"Fokus kami adalah Samarinda, Balikpapan, dan Bontang. Daerah-daerah itu paling rentan karena konsumsi masyarakatnya tinggi, sementara pasokan premium terbatas. Bulog hadir untuk menutup celah itu," jelas Adi.
Ia juga menekankan bahwa kualitas beras medium Bulog sudah layak konsumsi harian. "Memang masyarakat terbiasa membeli premium, tapi dari sisi kualitas, beras medium Bulog tidak kalah dan sudah memenuhi standar," katanya.
Adi menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir selama masa transisi ini. "Tugas Bulog adalah memastikan beras tidak kosong di pasaran. Itu komitmen kami, baik melalui pasar murah, distribusi langsung, maupun kerja sama dengan ritel modern,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
